Feri Amsari: Kecurangan Pemilu Tidak Dirancang dalam Waktu Semalam, bahkan Terjadi Sebelum Hari Pencoblosan

- 19 Februari 2024, 20:32 WIB
Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up, 18 Febrari 2024.
Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up, 18 Febrari 2024. /Dok. Tangkapan layar youtube Abraham Samad Speak Up/

 

 

MATA BANDUNG - Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dan juga salah satu pemeran film dokumenter Dirty Vote yang telah tayang pada 11 Februari 2024 yang lalu, mengatakan bahwa, kecurangan dalam Pemilu 2024 tidak dirancang dalam waktu   semalam. Menurutnya, rencana ini sudah dilangsungkan puluhan bulan, kalau dibaca bahkan sudah terjadi sejak 2 hingga 3 tahun ke belakang.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kesempatan talkshow Abraham Samad Speak Up yang disiarkan melalui youtube pada 18 Februari 2024.

Paska penayangan film Dirty Vote, tiga akademisi dan sutradara film dokumenter Dirty Vote ainal Arifin Mochtar, Feri Amsari, Bivitri Susanti, beserta Dandhy Dwi Laksono selaku sutradara film dilaporkan oleh Forum Komunikasi Santri Indonesia, juga dikenal sebagai Foksi ke Markas Besar Polisi Republik Indonesia.

Baca Juga: KIP Ingatkan KPU Formulir C1 Harus Bisa Diakses Publik, Arya: Prinsip Partisipasi Publik Memantau Kinerja KPU

Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up, 18 Febrari 2024.
Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up, 18 Febrari 2024.

Sementara itu Abraham Samad, selaku host dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up berpendapat bahwa praktik kecurangan yang ada di dalam film Dirty Vote akhirnya terkonfirmasi lewat hasil Pilpres yang sudah disampaikan baik oleh KPU dan maupun quick count yang menurutnya sudah terstruktur masif dan sistematik.

Feri Amsari menyampaikan dalam talkshow yang telah ditonton oleh 2.055.857 kali sejak pertama kali disiarkan, dirinya merasa bersyukur juga sedih atas hal ini.

“Bersyukur bahwa apa yang kami sampaikan terbukti secara empirik,  bahwa ada satu putaran dengan sebaran-sebaran yang kami sampaikan, tetapi sedih karena ini dilakukan dengan cara-cara curang, tidak fair yang terjadi dalam pemilu kita. Azas yang diterapkan memang berlangsung umum bebas rahasia, tapi azas lainnya tidak dilaksanakan jujur dan adil gitu,” kata Feri kepada  Abraham Samad.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x