Feri Amsari: KPU Lakukan Pelanggaran, Diberi Sanksi Terakhir Berkali-kali, tapi Tak Diberhentikan juga

- 21 Februari 2024, 11:09 WIB
Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dan juga salah satu pemeran film dokumenter Dirty Vote dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up 18 Februari 2024
Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dan juga salah satu pemeran film dokumenter Dirty Vote dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up 18 Februari 2024 /Dok. Tangkapan layar youtube/

 

MATA BANDUNG - Feri Amsari ahli hukum Tata Negara dari Universitas Andalas dan juga salah satu pemeran film dokumenter Dirty Vote menyebutkan bahwa tindakan menyikapi terburu-buru segala hal termasuk juga pernyataan kemenangan dini merupakan permasalahan yang serius.

“Kita menemukan bukti kecurangan di verifikasi faktual. Pimpinan KPU berpidato, di hadapan seluruh penyelenggara pemilu di daerah, ‘Kalian ikuti saja kami,’ maksud mereka kecurangan verifikasi faktual pendaftaran partai peserta pemilu. 'Sebab Bawaslu dan DKPP sudah bersama kami,' itu ada bukti rekamannya Bang. Jadi kecurangan berjamaaah, seluruh penyelenggara Pemilu, KPU, Bawaslu, DKPP,” ujar Feri kepada Abraham Samad, Ketua KPK periode 2011-2015 selaku host dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up.

Dia juga mengutarakan keheranannya, KPU berkali-kali melakukan pelanggaran, kata Feri, diberi sanksi berkali-kali, sanksi peringatan keras terakhir, terakhirnya berkali-kali, tapi enggak berhenti-berhenti.

Baca Juga: Feri Amsari: Saya Tak Terima Kecurangan ini, yang Ditipu Bukan Hanya Saya, Tapi Jutaan Masyarakat Indonesia

Abraham Samad dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up 18 Februari 2024
Abraham Samad dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up 18 Februari 2024

Menurutnya rangkaian kecurangan ini tidak putus dengan berbagai peristiwa kecurangan, yang sudah dibuktikan sebelumnya. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sesi talkshow Abraham Samad Speak Up yang disiarkan melalui youtube pada 18 februari 2024.

“Jadi ini tidak berdiri sendiri kecurangan ini, untuk menyukseskan satu putaran, dan calon 02 yang kebetulan di dalamnya ada anak Presiden,” kata Feri.

Ia juga mengatakan bahwa pengaduan atau laporan kecurangan di daerah dalam pemilu 2024 ini mayoritas berasal dari pendukung atau relwan paslon 01 dan 03 yang ada di lapangan. Sementara dari pihak 02, kata Feri, lebih banyak tidak turunnya, entah karena apa.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah