Setelah 15 Tahun 'Puasa' Tunggal Putra di Semifinal All England, Jojo dan Ginting Berhasil Ukir Sejarah

- 16 Maret 2024, 23:41 WIB
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat berlaga di babak pertama All England Open 2024 di Birmingham, Inggris,..
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat berlaga di babak pertama All England Open 2024 di Birmingham, Inggris,.. /ANTARA/HO-PP PBSI/am

MATA BANDUNG - Untuk kali pertama setelah 15 tahun 'puasa' lolos ke babak semifinal All England, akhirnya tunggal putra Jonathan 'Jojo' Christie dan Anthony 'Sugeng' Ginting menembus semifinal kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu. Selain kedua pemain tunggal itu, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menyusul pada Sabtu (16/3).

Kepastian itu Jonatan dapatkan setelah menang atas unggulan kedua asal China, Shi Yu Qi, 21-12 di babak perempat final. Shi memutuskan untuk mundur di gim kedua karena kondisi fisiknya yang menurun.

“Saya memberikan respek dan hormat saya kepada Shi Yu Qi yang bermain luar biasa minggu lalu. Tidak mudah mempertahankan kondisi dan performa di turnamen back to back, Shi Yu Qi coba melakukan itu sampai pertandingan tadi,” kata Jonatan, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.

Baca Juga: Enam Wakil Indonesia Maju ke Babak Delapan Besar All England

Sabar jadi kunci

Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di babak perempat final All England Open 2024 di Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024).
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di babak perempat final All England Open 2024 di Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-PP PBSI/am
Sementara itu, tunggal putra Indonesia Anthony Ginting juga berhasil memutus rantai kekalahannya yang beruntun 11 kali atas 'musuh bebuyutannya'  asal Denmark, Viktor Axelsen. Ginting menang melalui rubber game ketat dengan skor 8-21, 21-18, 21-19 pada pertandingan yang diadakan di kota Birmingham tersebut.

“Memang ini adalah salah satu pertandingan yang ketat dari awal sampai selesai. Meskipun sempat tertinggal, sempat unggul tapi kembali disamakan, lawan juga punya kualitas yang luar biasa jadi kejar-kejaran sampai akhir,” kata Ginting, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.

Mengenai jalannya gim pertama, Ginting mengatakan sudah menerapkan apa yang telah ia siapkan, tapi kurang berhasil karena dirinya kurang sabar dan kurang teliti.

“Tapi, Puji Tuhan, saya bisa memperbaikinya di gim kedua dan ketiga. Di gim kedua tetap bermain dengan pola saya tapi ditambah dengan sabar,” kata Ginting.

 

Keberhasilan kedua pemain tunggal Indonesia disambut gembira karena terakhir kalinya tunggal putra Indonesia lolos ke semifinal turnamen Super 1000 All England Open adalah pada 2009. Saat itu Taufik Hidayat berhadapan dan kalah dari Lee Chong Wei (Malaysia).

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x