Begini Doa Memohon Hujan Berhenti atau Teralihkan, Kata Ustadz Adi Hidayat

- 13 Juni 2022, 15:30 WIB
Tangkapan layar kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Tangkapan layar kanal YouTube Adi Hidayat Official. /YouTube Adi Hidayat Official

MATA BANDUNG - Rabbul aalamiin, itulah nama yang melekat pada Allah SWT sebagai bukti perawatan-Nya, pengelolaan terbaik-Nya, dan penjagaan kepada semesta alam sehingga tertata dengan sempurna.

Setiap hari kita ikrarkan Alhamdulillahirabbil aalamiin, segala puji hanya milik Allah, Rabb yang menjaga, merawat, dan menata menguasai seluruh semesta tanpa kecuali.

Di antara bentuk penjagaan Allah kepada semesta yang melahirkan maslahat sekaligus bentuk kasih sayang terhadap seluruh hambanya adalah dengan mengatur cuaca yang melahirkan manfaat, keberkahan, kebaikan.

Baca Juga: Fantastis. Penjualan Album Terbaru BTS 'Proof' Terjual Segini di Hari Pertamanya

Baik bagi tetumbuhan, tanah, manusia, atau bahkan alam seluruhnya, yang terkadang kita dapati panas, dingin, bahkan hujan.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, pada bagian yang terakhir, yakni tentang hujan, ada hal yang sangat menarik untuk dibahas.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada 3 hal yang bisa kita baca, baik dalam uraian ayat-ayat Al-Quran, hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, ataupun juga riwayat yang sampai kepada kita.

Atau bahkan, Ustadz Adi menyebut, sekedar membaca fenomena alam sebagai bukti otentik tafsiran dari ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Drakor “From Now On, Showtime!” Makin Seru, Ini 5 Konflik yang Terjadi

Bagaimana cara meminta kepada Allah SWT bila terjadi hujan deras yang sekiranya kita sedang melakukan suatu aktifitas yang positif sifatnya?

Misal hujannya sangat deras dan berpotensi membuat aktifitas mengaji menjadi tidak sempurna seperti basah kuyup, sementara masyarakat yang datang mengaji cukup banyak.

Di sini diajarkan cara memohon kepada Allah agar sekiranya bisa memalingkan hujan itu ke tempat yang lain dan tidak menimpa kepada kita yang tengah mengaji, belajar, atau mendekat kepada Allah SWT.

Atau pun kepentingan-kepentingan baik lainnya sepanjang itu diridhoi oleh Allah SWT, bukan karena kepentingan maksiat atau yang sia-sia.

Baca Juga: Momen Langka! Beres Lawan Bali United, Ciro Alves Menangis, Haji Umuh Turun Tangan

Hadis dari sahabat Anas Bin Malik RA yang merupakan di antara sahabat terdekat, dan beliau termasuk asisten Nabi SAW.

"Dikisahkan oleh beliau bahwa satu kali datang seorang lelaki di hari Jumat ke masjid Nabi SAW sedangkan Nabi sedang berkhutbah," terang Ustadz Adi dilansir MATA BANDUNG melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, Senin, 13 Juni 2022.

"Kemudian dia masuk pintu yang langsung berhadapan pintunya dengan mimbarnya Nabi SAW, lalu ketika itu orang ini karena sifat hajatnya darurat dan mendesak karena di tempat beliau itu hujan terus menerus selama 6 hari," lanjutnya.

Ustadz Adi mengatakan, lalu dia memohon kepada Rasulullah SAW agar berdoa kepada Allah SWT agar kiranya Allah dengan kuasa-Nya bisa memalingkan hujan itu ke tempat yang lain.

Baca Juga: Tips Aman Membeli iPhone Bekas, Simak Agar tidak Tertipu

Sehingga, lanjut Ustadz Adi, di tempatnya berhenti hujan dan bisa mendapatkan satu kesempatan untuk menata aktifitas kehidupan yang kiranya tidak bersamaan dengan hujan yang terus berlangsung itu.

"Kemudian respons Nabi SAW mengangkat kedua tangannya seraya berdoa," kata Ustadz Adi.

"Versi singkatnya bisa dilakukan sampai tiga kali: 'Allahuma hawalaina wala alaina'," imbuhnya.

Artinya, ya Allah mohon alihkan hujan ini yang sedang menimpa kami dengan derasnya ke tempat lain sesuai dengan kehendak-Mu.

Baca Juga: Ini yang Dikatakan Ciro Pasca Hasil Seri Lawan Bali United, Fariq Hitaba Tak Tunjuk Titik Putih

Adapaun versi lengkapnya, Ustadz Adi menuturkan, 'Allahumma alal akami waljibali wal ajami wadhorobi wal audiyati wamanabitissajari'.

Setelah Nabi SAW membaca doa tersebut, Ustadz Adi menjelaskan, kemudian tiba-tiba hujan tersebut berhenti dan cuaca kembali cerah.

Ustadz Adi menambahkan, sebagai muslim jika kita mengalami hujan yang deras sementara kita sedang melakukan aktifitas yang bermanfaat maka amalkan Sila pertama berketuhanan, Ketuhanan yang Maha Esa.

Di antara wujudnya adalah pasal 29 ayat 2, dengan meningkatkan ibadah, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya,

Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Air Mata, Luhut Binsar Pandjaitan Menangis Gegara Hal Ini

"Nah ini bagian dari ibadah kita," ujar Ustadz Adi.

Penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat mengenai penjelasan di atas selengkapnya bisa ditonton di sini.***

Editor: Dzimar Hariz Nugraha

Sumber: Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah