MATA BANDUNG - Rasa cemas harusnya sesuatu yang biasa, tetapi mengapa aku merasa cemas setiap saat?
Perasaan cemas yang membuat seseorang merasa dirinya tidak bisa bernafas, nyeri-nyeri, dan kesulitan tidur, tentunya bukan sesuatu yang normal.
Hal tersebut bisa jadi gejala-gejala dari Gangguan Kecemasan Umum atau Generalized Anxiety Disorder, apa sebenarnya yang membuat suatu Anxiety Disorder berbeda dengan rasa cemas sehari-hari? Mari kita simak berikut ini.
Baca Juga: Suka dan Duka Menjadi Istri Pemain Persikab, Begini Curhat Pasangan Hidup Faisol Yunus
Rasa cemas berbeda dengan rasa takut. Rasa takut ditimbulkan oleh suatu ancaman jelas yang ada di depan mata.
Sementara rasa cemas timbul akibat sesuatu yang akan terjadi. Suatu ancaman yang tidak ada di depan mata. Tetapi mungkin harus dihadapi di kemudian hari.
Terdapat dua bagian otak yang memiliki peran besar dalam memicu perasaan cemas yaitu, amyglada dan prefrontal cortex.
Banyangkan saja amygdala dan prefrontal kortex sebagai dua petugas mercusuar. Amygdala memantau ancaman yang akan datang dan prefrontal kortex akan mengkonfirmasi apakah benar ada ancaman atau tidak.
Baca Juga: Kesalahan Fatal Robi Darwis Hampir Rugikan Persib