Menurutnya, berdasarkan survei Trust Indonesia, dalam dua kali survei itu, PSI tidak sampai mencapai hingga 0,5%. Hasil survei terakhir yang dilakukan pada Februari 2023, PSI hanya memiliki elektabilitas sebesar 0,2%.
“Nah dengan bergabungnya Mas Kaesang di Partai Solidaritas Indonesia, maka tentunya ini akan menambah popularitas PSI itu sendiri. Kita tahu popularitas PSI itu hanya 42% dari hasil survei Trust. Kemudian ke disukaan-nya pun hanya 17% sehingga elektabilitasnya itu hanya 0,2%. Bagaimana dia mau menaikkan elektabilitas kalau popularitasnya saja hanya 47%,” terang Fadhli.
Fadhli mengatakan dengan terpilihnya, atau dengan ditunjuknya atau dengan diberikannya mandat Kaesang sebagai Ketua Umum PSI, maka ini adalah sebuah trik strategi politik dari PSI.
Baca Juga: Pemrov Jabar Amankan Beras dan Migor Untuk Antisipasi El Nino
Sebuah strategi untuk mengejar popularitas dan mendapatkan efek elektoral yang baik dan mampu membawa PSI ke Senayan di tahun 2024 seperti yang ditargetkan Kaesang secara langsung pada orasi politiknya.
"Lalu apa target PSI di 2024? Seperti saya sampaikan, saya seorang yang optimis, percaya diri tapi tidak muluk-muluk. Target saya Insya Allah PSI lolos Parliamentary Threshold 4 persen dan Fraksi PSI akan ada di Senayan 2024 nanti!," tegas Kaesang.***