Galakan Literasi, 3 Novel Baru Terbit November ini Hasil Program Menulis Novel 30 Hari

8 November 2023, 20:52 WIB
Tiga novel terbaru yang siap galakkan literasi masyarakat Indonesia. /Istimewa

MATA BANDUNG - Indonesia masih mengalami darurat literasi. UNESCO pernah mengeluarkan data tentang minat baca masyarakat Indonesia dari 1,000 orang, cuma 1 orang yang rajin membaca! Pada 2021, Kemendikbud dan Riset dan Teknologi juga masih menyatakan Indonesia darurat literasi. Di tengah fakta tersebut, belum lama ini lahir tiga novel baru hasil dari Program Menulis Novel 30 Hari (30DNS - 30 Days Novel Sprint).

Ketiga novel tersebut adalah Hamparan Cinta di Atas Sajadah karya AyahArif Te, The Black Magic karya Indah Wibowo dan Bunga Bambu karya Icul Sirni. Ketiga penulis ini, Minggu, 8 November 2023, lalu melakukan bincang-bincang digital secara langsung di platform Instagram (LIVE IG) yang dipandu oleh penulis Naomi Kanaya yang menjadi penanggungjawab Program 30DNS. Dalam kesempatan itu hadir juga pihak penerbit Elfa Mediatama Publishing, Fakhriah Ilyas, yang menjadi pemrakarsa Program 30DNS. 

Dari ketiga novel tersebut, hanya novel Hamparan Cinta di Atas Sajadah yang sudah beredar di publik. Sementara The Black Magic dan Bunga Bambu masih dalam proses editing masa Pra-Pesan (Pre-Order).

Baca Juga: Pentingnya Literasi Bagi Kehidupan, Kendala dan Solusi Agar Literasi Digemari

Novel berjudul Hamparan Cinta di Atas Sajadah yang telah beredar di publik terlebih dahulu sejak Awal November. Istimewa
Fakhriah menjelaskan bahwa program 30DNS adalah bagian dari penggiatan literasi di tengah masyarakat Indonesia. "Program ini berjalan sejak akhir Juni hingga Juli 2023. Ada belasan peserta. Tiap peserta wajib setor 1 bab 1 hari selama 30 hari," tutur Fakhriah. 

Sebelum mulai setoran 1 bab 1 hari, katanya lagi, ada pembekalan dari seorang mentor yang merupakan penulis novel yang sudah malang-melintang di dunia penulisan novel selama 4 kali pertemuan via WA Grup dalam durasi 1 minggu.

"Selama proses setoran, mentor masih mendampingi dan dibantu oleh Naomi sebagai penanggungjawab program," ujar Fakhriah.

Naomi menceritakan bahwa yang mampu menyelesaikan hanya tersisa 5 peserta dari belasan peserta itu. Lalu ada tim penilai yang memilih novel-novel terbaik yang dianggap layak untuk diterbitkan.  

Baca Juga: Ridwan Kamil Meminta OJK Jabar Dan BI Jabar Membuat Konten Edukasi Literasi Digital Yang Menarik.

Setelah diputuskan layak terbit, tambah Naomi, para penulis melakukan swa-sunting (self editing) dan "pihak Elfa Publishing menawarkan kepada para penulis bila mau diterbikan."

"Yang paling siap dan lebih cepat terbit adalah novel AyahArif yang berjudul Hamparan Cinta di Atas Sajadah. Dan kebetulan naskah novel itu jadi yang terbaik satu," ujar Naomi. 

AyahArif sendiri mengaku tidak menyangka juga bisa menyelesaikan penulisan novelnya dalam waktu 30 hari. "Saya belum pernah sebelumnya menulis novel. Tapi, memang untuk karya-karya tulis sudah ada 6 buku antologi cerpen dan 2 antologi non-fiksi."

Baca Juga: PRMN dan KNPI Jalin Kerjasama Tingkat Kemampuan Pemuda dalam Literasi Digital

Tiga penulis novel yang baru terbit di November ini hasil dari program 30 Hari Menulis Novel (30 Days Novel Sprint/DNS) Istimewa
Novel Hamparan Cinta di Atas Sajadah mengisahkan seorang mahasiswa bernama Inka yang merasa jatuh cinta pada dosen pembimbing skripsinya yang merupakan duda anak satu.

Konflik mulai terasa ketika ada tanda-tanda kehadiran sahabat lamanya, Andre, yang lama menghilang yang pernah ia tolak cintanya. Konflik juga terjadi di diri Inka yang mengidap penyakit kanker dan usianya tidak lama lagi serta mamanya yang menentang keras hubungan dekatnya dengan dosennya. 

Sementara itu, The Black Magic mengisahkan seorang perempuan praktisi periklanan yang sukses bernama Nana. Di tengah karir yang terus menanjak ia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa fungsi paru-parunya hanya tinggal 30%. Ditambah lagi, ternyata dokter menemukan fakta ada ketidakcocokkan antara kondisi fisik dan hasil medis.

Baca Juga: Literasi Wisata Halal Harus Ditingkatkan Untuk Mengembangkan Wisata Halal

Seorang ahli spritial pun menyimpulkan ada yang mengirimkan 'sesuatu' yang yang tak kasat mata ke diri Nana. Sejak itu terjadi pergulatan di dalam diri Nana dalam berhadapan dengan siapa pun. Ia menjadi bertanya-tanya siapa kawan siapa lawan. Pekerjaannya pun terancam berantakan dengan kondisinya ini. 

Lain halnya dengan kedua novel di atas, novel Bunga Bambu bercerita tentang Andini, perempuan modern dari keluarga kelas menengah yang hidup normal nyaris lurus-lurus saja. Andini sedang bersiap menjadi istri Dewanto yang berdarah bangsawan. Di tengah persiapan itu, ia menemukan fakta mengejutkan tentang asal-usul dirinya hingga akhirna ia lebih terfokus untuk mendalami fakta baru tersebut ketimbang persiapan pernikahannya yang kemudian membawanya ke berbagai konflik.

"Kami siap menyelenggarakan lagi program 30DNS tahun depan demi terus menggalakkan literasi tanpa kenal lelah," tegas Fakhriah dari Elfa Mediatama Publishing yang berpusat di Cikarang, Jawa Barat.***

Editor: Mia Nurmiarani

Tags

Terkini

Terpopuler