Simak Tips Tetap Pakai Masker Tapi Mulut Tidak Berbau Selama Puasa

3 Maret 2024, 23:37 WIB
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang memakai masker. /Atlantios/pixabay.com

MATA BANDUNG - Kebiasaan memakai masker sejak lepas dari masa COVID 19 masih tetap dilakukan oleh banyak orang hingga kini. Namun, selama berpuasa ada yang bilang bau mulut akan semakin parah bila sering memakai masker, benarkah?

Pakar kesehatan gigi dari Dubai membenarkan penggunaan masker wajah dalam waktu lama selama puasa bisa menyebabkan bau mulut lebih parah. Karena selama memakai masker mulut cenderung semakin kering sehingga memperparah penumpukan bakteri di rongga mulut.

"Saat Anda memakai masker dalam waktu lama, mulut cenderung kering. Dengan kedua hidung dan mulut tertutup masker, orang cenderung lebih membuka mulut, yang menyebabkan mulut lebih kering," kata Dr Sanjay Jyothish, dokter gigi dan spesialis ortodontis di Prime Health care Group yang dikutip dari laman Gulfnews.

Baca Juga: Tips Sehat bagi Penderita GERD yang Ingin Tetap Berpuasa selama Ramadan

Mulut lebih kering

Jyothish menjelaskan selama puasa kita mengalami dehidrasi yang membuat mulut lebih kering.

"Air liur di mulut kita menetralkan asam tetapi karena kita memakai masker maka produksi air liur berkurang. Oleh karena itu, tingkat PH rongga mulut kita menjadi tidak seimbang," katanya.

PH rongga mulut pada tingkat netral adalah 6,2-7,6.

"Dengan tidak adanya kadar air liur yang optimal, keseimbangan PH terganggu, memicu perkembangbiakan bakteri di mulut kita yang menyebabkan bau mulut yang buruk, lebih banyak penumpukan plak dan peradangan gusi."

Hal serupa juga dijabarkan oleh Dr Megan Murray, ahli kebersihan mulut dari Dental Studio, Dubai. Ia menjelaskan, "Memakai masker secara terus-menerus telah menciptakan kondisi mulut baru, yang dijuluki sebagai 'mulut masker'."

Mengenakan masker secara alami menyebabkan kita bernapas lebih banyak, dan itu dapat menyebabkan rongga mulut mengering. Mulut yang terlalu kering menyebabkan perubahan mikrobioma yang menyebabkan peradangan dan peningkatan bakteri mulut.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Yuk Simak dan Pahami Lagi Kadar Gula Darah Agar Sukses Ibadah Puasa

Tips tak bau mulut

Praktisi kesehatan lain, Dr Chandan Bagde, ortodontis estetika di Klinik Dermalase, Jumeirah, sepakat dengan kedua dokter sebelumnya.

"Pemakaian masker yang terus menerus selama puasa, saat berada di luar, memicu bau mulut yang merajalela, penumpukan plak di permukaan gigi. Begitu kita menambahkan perut lapar ke dalamnya, itu juga menyebabkan refluks asam di mana asam di perut dimuntahkan ke dalam rongga mulut dengan berjam-jam tanpa makanan, menyebabkan bakteri berkembang biak dengan mudah," kata Dr Chandan Bagde.

Menurut Dr Bagde, masyarakat perlu mewaspadai kebersihan mulut sebelum melaksanakan puasa Ramadan.

"Jika Anda menderita masalah gigi seperti gigi berlubang atau sakit gigi yang membutuhkan pencabutan, disarankan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Ada dua alasan untuk itu. Pembersihan plak, mengendalikan peradangan atau infeksi sebelum menjalankan puasa akan berarti kesehatan gigi yang lebih baik dan membantu menjaga standar kebersihan mulut yang lebih tinggi," kata dia.

Selain itu, pada sebagian besar prosedur, seseorang diharuskan minum obat pengontrol infeksi, yang tak mungkin dilakukan saat puasa.

"Oleh karena itu, disarankan untuk mengunjungi dokter gigi dan menjaga standar kebersihan gigi yang baik. Hal ini terutama dianjurkan bagi penderita diabetes, penderita hipertensi dan lainnya yang menderita sindrom metabolik lainnya, yang berencana menjalankan puasa karena memiliki kekebalan yang buruk dan lebih rentan terhadap radang gusi," katanya.

Untuk menjaga kebersihan mulut yang optimal, seseorang harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat sahur.

Hindari kopi

Salah satu minuman yang harus dihindari adalah kopi. Tak hanya membuat dehidrasi, kopi juga bersifat asam.

Konsumsi kopi yang berlebihan akan memicu dehidrasi yang lebih besar, mengganggu keseimbangan Ph mulut, menyebabkan lebih banyak bakteri menumpuk dan dengan memakai masker semua masalah itu akan makin parah.

Sebagai gantinya, konsumsi buah-buahan segar, sayuran segar dan makanan utuh saat sahur, minum banyak air dan menyikat gigi serta menggunakan obat kumur antibakteri sebelum memulai puasa setiap hari.

Makanan tinggi garam seperti daging olahan, saus, kacang asin dan keripik meningkatkan kandungan natrium dalam darah dan mengganggu keseimbangan elektrolit, memicu dehidrasi. Semakin seseorang merasa dehidrasi, semakin tinggi kemungkinan mengalami mulut kering.

Gorengan juga harus dihindari pasalnya makan makanan berminyak akan memicu gangguan pencernaan dan mengganggu keseimbangan PH rongga mulut yang memicu infeksi gusi dan bau mulut.***

 

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler