Cek Tips Agar Mood setelah Libur Lebaran yang Panjang Kembali Bergairah untuk Beraktifitas

17 April 2024, 22:45 WIB
Mood setelah libur lebaran yang panjang perlu disiasati agar kembali bergairah. /

MATA BANDUNG - Liburan lebaran yang panjang membuat tak sedikit orang mengalami post holiday blues. Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto mengungkapkan sejumlah penyebab seseorang dapat terkena post holiday blues setelah mengikuti musim libur panjang seperti libur lebaran.

Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali,” kata Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (16/4).

Kasandra menjelaskan selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

Baca Juga: Mau Lebih Fit Setelah Libur Lebaran yang Panjang dan Perjalanan Mudik? Cek Tips Pakar Kesehatan di Sini

Ilustrasi ruang di dalam mobil dengan pengemudi yang sedang fokus di belakang setir. Justin Hamilton/pexels.com

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dari diri individu, adanya sifat malas bergerak dan berpikir akan membuat ritme aktivitas menjadi lebih lambat. Hal itu disebabkan karena adanya rasa ingin memutar waktu ke masa liburan lebih kuat dibandingkan niat memulai rutinitas kembali.

Apalagi bila ternyata selama liburan individu tersebut sempat mengalami sakit akibat terlalu banyak atau kurang makan, telat makan atau mengonsumsi obat yang diperlukan hingga kekurangan waktu istirahat karena berinteraksi dengan banyak orang.

Kasandra melanjutkan tekanan post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain.

Baca Juga: Menkes Ungkap Tiga Masalah Kesehatan Umum saat Musim Mudik, Apa Saja? Simak yuk di Sini!

Ilustrasi wisata Pantai di Padang untuk liburan keluarga/freepick.com/@tirachardz

“Misalnya jika support system di rumah belum kembali seperti semula, ada langganan sayur belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci dan lain lain,” kata dia.

Menurut dia kondisi post holiday blues pada umumnya akan kembali seperti semula. Namun jika sudah berlangsung lebih dari dua minggu maka yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Guna mencegah hal tersebut terjadi, Kasandra menganjurkan agar masyarakat memulai aktivitas rutin seperti biasanya sebelum masa liburan usai. Misalnya, kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Baca Juga: Usai Lebaran, Tetap Harus Jaga Asupan Gizi Seimbang Agar Kesehatan Tetap Prima

Hindari minim gerak

Kegiatan minim gerak salah-satunya sibuk dengan media sosial. Pixabay/Erik_Lucatero

Hindari juga melakukan aktivitas yang minim gerak seperti bermain media sosial terlalu lama atau banyak menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Sebab pada dasarnya, kata dia, orang yang memiliki stamina mental yang prima dan terbiasa untuk tetap aktif selama liburan, tentu akan dapat dengan mudah mengatasi perubahan dan mendapatkan manfaat maksimal dari liburan sejenak dari rutinitas dan beban tugas yang biasa dihadapi.

“Sebaliknya mereka yang memiliki masalah dalam stamina mental dan tidak terbiasa aktif selama liburan tentu memerlukan pecutan usaha diri yang lebih keras untuk mengatasi perubahan mood mereka,” ucap Kasandra.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler