MATA BANDUNG - Mungkin tak banyak orang tahu bahwa sinar ultra-violet (UV) di dalam pesawat yang sedang terbang lebih kuat daripada saat di daratan. Jadi, Anda yang sering bepergian untuk urusan bisnis atau kantor perlu tetap memakai tabir surya loh. Resiko penyakit kulit yang mematikan pun mengancam bila hal ini diabaikan.
Dokter kulit sepakat bahwa orang tetap harus memakai tabir surya selama penerbangan mengingat sinar ultraviolet di pesawat bahkan lebih kuat dibandingkan saat di darat. Karena begitu? Karena saat penerbangan, posisi orang sudah bisa dipastikan semakin dekat dengan lapisan ozon.
Dokter kulit Dr. Joyce Park seperti dikutip media Insider, Jumat (25/8) merekomendasikan semua orang yang naik pesawat, baik itu penumpang, pilot, atau pramugari untuk menggunakan tabir surya sebelum penerbangan.
Baca Juga: Musim Hujan Tetap Butuh Tabir Surya? Simak Saran Pakar Kulit di Sini
Tutup jendela
Ia menyebutkan referensi penelitian pada 2015 yang diterbitkan di "JAMA Dermatology" yang mengamati risiko kanker kulit bagi pilot dan awak kabin. Menurut penelitian, jendela dan kaca depan pesawat biasanya terbuat dari plastik polikarbonat atau kaca komposit multilapis yang menghalangi transmisi ultraviolet B (UVB), tetapi tidak untuk ultraviolet A (UVA).
Sinar ultraviolet B dapat menyebabkan kulit terbakar sedangkan sinar ultraviolet A berhubungan dengan penuaan kulit. Namun, keduanya terkait dengan kanker kulit.
Sinar itu juga dapat membahayakan penumpang yang duduk di kursi dekat jendela dan pramugari yang sering terbang.