Anak yang Baru Belajar Berpuasa Perlu Diberi Penghargaan Secara Verbal, Selain Pola Bertahap

- 11 Maret 2024, 23:02 WIB
Ilustrasi sebuah keluarga yang sedang berbuka puasa.
Ilustrasi sebuah keluarga yang sedang berbuka puasa. /freepik

MATA BANDUNG -  Momen anak-anak belajar berpuasa adalah saat yang menyenangkan skaligus krusial bagi anak itu sendiri maupun para orangtua. Namun, para pakar anak dan psikologi sering menyarankan agar proses berpuasa bagi anak-anak itu perlu tahapan dan yang tak kalah penting adalah penghargaan (reward) secara verbal. 

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc. Dokter yang berdinas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini menganjurkan agar orang tua dapat memberi penghargaan atau apresiasi (reward) secara verbal kepada anak ketika mereka mulai belajar berpuasa.

"Biasanya kalau puasa pertama, sih, mungkin bukanya (berbuka puasa) di siang, terus nanti lanjut lagi. Tapi, kasih apresiasi. Itu saja, sih, intinya. (Misalnya) 'Semangat, ya, karena kita mau puasa, nih, sama-sama mama dan papa," kata Mulya saat dijumpai media di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Begini Cara Ajarkan Anak Puasa di Bulan Ramadhan, Simak Penjelasannya di Sini!

Bertahap

Lebih lanjut Mulya menjelaskan bahwa sebetulnya tidak ada patokan usia yang ideal bagi anak untuk mulai belajar berpuasa. Dalam hal ini, ibu juga perlu memahami situasi dan kondisi anak, sejauh mana mereka mampu untuk menahan rasa lapar selama menjalankan ibadah puasa.

 

Para orang tua bisa menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap, misalnya mulai dari menahan lapar selama dua jam, kemudian naik tahap menjadi tiga jam, kemudian menjadi setengah hari, hingga akhirnya mampu berpuasa selama seharian.

Mulya juga menambahkan, selama belajar berpuasa prinsip yang tetap harus dipegang oleh orang tua tetap yaitu pemenuhan atas kebutuhan nutrisi anak secara lengkap dan seimbang.

Baca Juga: Menjaga dan Meningkatkan Imun Tubuh Selama Ramadhan, Simak Tips dari Pakar Diet

Konsumsi buah dan sayur

Sementara variasi pangan bisa menyesuaikan dengan ketersediaan di rumah. Untuk kebutuhan protein, sebagai contoh, anak bisa mengonsumsi sumber protein hewani tidak hanya dari daging melainkan juga dari telur.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah