MATA BANDUNG - Puasa Ramadhan pada tahun ini bisa dibilang puasa kedua yang bebas dari virus Covid 19. Kendati begitu, menjaga dan meningkatkan imun tubuh harus tetap diupayakan selama Ramadhan ini.
Kenapa begitu? Karena virus Covid 19, dalam bentuk yang baru, tetap masih jadi ancaman. Plus, umumnya makanan dan minuman selama Ramadhan (terutama saat berbuka) mengandung gula atau karbo yang tinggi yang menurut banyak pakar kesehatan, bila dikonsumsi berlebihan, akan jadi pemicu penurunan kondisi tubuh.
Jadi, simak rekomendasi dari spesialis diet dan psikolog klinis Merve Oz tip dan saran supaya ibadah puasa Ramadhan tetap aman dijalankan sambil menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, seperti dilansir dari DailySabah beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Yuk Simak dan Pahami Lagi Kadar Gula Darah Agar Sukses Ibadah Puasa
Berbuka tidak terlalu manis
"Setelah Anda berbuka puasa dengan hidangan yang ringan dan kaya serat, istirahatlah selama 15 menit. Anda bisa menggunakan waktu untuk sholat Maghrib, lalu lanjutkan ke hidangan utama yang lebih berat," kata Oz.
Istirahat sebelum makan berat dapat membantu memperlambat proses naiknya asam lambung. Untuk makan besar, cobalah perbanyak karbohidrat kompleks dengan sup sayur karena membantu tubuh secara perlahan menyesuaikan diri dengan rasa kenyang dan mencegah peningkatan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu perbanyak sayuran hijau dalam hidangan berbuka dapat membantu menahan konsumsi kalori terlalu banyak.
"Serat dari sayuran hijau dapat membantu meringankan kerja usus Anda yang seharian beristirahat," kata Oz.
Baca Juga: Simak Tips Tetap Pakai Masker Tapi Mulut Tidak Berbau Selama Puasa
Ringan tapi mengenyangkan
Hal yang perlu diperhatikan menurut Oz adalah waktu antara sahur dan buka puasa. Di periode itu sistem kekebalan paling aktif, tetapi untuk memastikan hal ini, dia menekankan perlunya bangun untuk makan sahur yang sehat.