MATA BANDUNG - Waduh Elon Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI karena dianggap melanggar kontrak awal sebagai organisasi nirlaba. Elon juga menggugat sejumlah pimpinannya, termasuk CEO Sam Altman, karena dianggap melanggar kesepakatan misi pendirian perusahaan.
Sebagaimana dilaporkan oleh Tech Crunch pada hari Sabtu, Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI, mengatakan bahwa perusahaan saat ini terlalu sibuk mengejar keuntungan finansial, melanggar kontrak pendiriannya sebagai organisasi nirlaba yang mengembangkan AI untuk membantu manusia.
Menurut Musk, Altman dan Greg Brockman, yang juga mendirikan OpenAI, berjanji bahwa OpenAI akan berfokus pada tujuan nirlaba untuk melawan ancaman dari Google. Mereka juga mengajaknya untuk membiayai pendirian perusahaan pada 2015.
Dalam perjanjian, Musk menyatakan bahwa mereka setuju bahwa teknologi OpenAI harus tersedia dan dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat umum.
Kamis (29/2), gugatan itu telah diajukan ke pengadilan San Francisco waktu setempat. Dalam gugatan tersebut, disebutkan bahwa OpenAI telah bekerja sama dengan Microsoft untuk memulai komersialisasi penelitian kecerdasan buatannya.
OpenAI (Artificial General Intelligence) tidak hanya mengembangkan dan menyempurnakan AGI di bawah dewan barunya untuk memaksimalkan keuntungan Microsoft daripada kebaikan manusia. Gugatan itu menyatakan bahwa ini adalah pengkhianatan terhadap perjanjian pendirian.
Pengaduan hukum menyatakan bahwa Musk menyumbangkan lebih dari 44 juta dolar AS kepada OpenAI dari 2016 hingga September 2020. Dalam beberapa tahun awal, dia disebut sebagai investor terbesar OpenAI.
Baca Juga: Konektivitas Komunikasi Lumpuh, Elon Musk Sebut Akan Kirimkan Bantuan Starlink ke Wilayah Gaza
Setelah meninggalkan dewan direksi OpenAI pada tahun 2018, Musk telah ditawarkan untuk berinvestasi dalam perusahaan itu, tetapi dia menolak karena dia terus berpegang teguh pada prinsip pendirian perusahaan untuk tujuan kemanusiaan.