Pj Wali Kota Bandung Ungkapkan Duka Mendalam atas Gugurnya Pahlawan Demokrasi

21 Februari 2024, 22:27 WIB
Pj Wali Kota Bandung Ungkapkan Duka Mendalam atas Gugurnya Pahlawan Demokrasi /Dok. bandung.go.id/

 


MATA BANDUNG - Kota Bandung kembali diselimuti berita duka. Satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Bandung meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya selama Pemilu 2024.


Eri Fajar Nugraha adalah anggota staf KPPS di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. Dia meninggal dunia pada Selasa 20 Februari 2024 pada pukul 16.30 WIB.

Bambang Tirtoyuliono, Penjabat Wali Kota Bandung, dan anggota Forkopimda Kota Bandung melakukan takziah di kediaman almarhum.

Pada kesempatan ini, Bambang mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas almarhum Eri yang meninggal dunia.

Baca Juga: KPU Siapkan Santunan untuk Petugas Ad Hoc yang Meninggal Dunia

"Saya bersama jajaran Forkopimda dan Pemkot Bandung melaksanakan takziah kepada Almarhum Pak Eri. Ia merupakan Anggota KPPS. Beliau meninggal kemarin (Selasa, 20 Februari 202). Laporannya ia meninggal sesak nafas lalu dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit," kata Bambang usai melaksanakan takziah, Rabu, 21 Februari 2024.

"Atas nama Pemerintah Kota dan Forkopimda kami menyampaikan duka yang sangat mendalam. Mudah-mudahan keluarga almarhum diberikan ketabahan dan almarhum husunul khatimah," imbuhnya.

Salah satu pahlawan demokrasi Kota Bandung, kata Bambang, adalah almarhum Eri. karena meninggal setelah menyelesaikan tugas negara sebagai penyelenggara pemilihan.


"Beliau menurut saya adalah salah satu pahlawan demokrasi. Pesta demokrasi kita yang terbesar di dunia. Saya rasa tidak berlebihan, beliau adalah pahlawan demokrasi di Kota Bandung," ujarnya.

Baca Juga: Innalillahii, Turut Berduka Cita, Ketua KPPS Banyuwangi Meninggal karena Kelelahan


Bambang menyatakan bahwa di Kota Bandung, tercatat dua anggota KPPS dan satu anggota Linmas meninggal dunia saat bertugas.

"Ada tiga orang satu di Ujungberung, satu di Tamansari dan ini terakhir di Buahbatu," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Bandung bertanggung jawab atas biaya pelayanan kesehatan petugas KPPS dan Linmas yang dirawat di rumah sakit.

"Pemkot Bandung turut bertanggung jawab salah satunya biaya selama mereka masuk rumah sakit melalui UHC," ungkapnya.

Almarhum Eri meninggal karena sesak nafas saat menjemput anaknya sekolah, kata Anhar Hadian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Baca Juga: KPU Siapkan Santunan untuk Petugas Ad Hoc yang Meninggal Dunia

"Pak Eri sedang mau menjemput anaknya yang sekolah, naik motor lalu sesak nafas lalu meninggal," ujarnya.

Anhar menyatakan bahwa sampai saat ini, lima anggota KPPS masih dirawat di beberapa rumah sakit. Secara keseluruhan, Dinkes telah menangani 542 petugas KPPS yang sakit setelah melaksanakan tugas.

"Dengan berbagai gejala, sebagian besar ringan dan telah tertangani. Yang dirujuk ke rumah sakit total ada 22 orang dan yang masih di rawat ada 5 orang," katanya.

Ia menyatakan bahwa tiga hingga empat orang yang telah dipantau menderita tipes.

"Kalau melihat seperti itu kemungkinan kelelahan. Selebihnya macam-macam. Semua biaya perawatan para petugas ditanggung Pemkot Bandung melalui UHC," ungkapnya.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler