TPPAS Legok Nangka: Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Jawa Barat

30 Juni 2024, 19:05 WIB
TPPAS Legok Nangka: Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Jawa Barat /Dok. bandung.go.id/

MATA BANDUNG - Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, turut hadir dalam prosesi penandatanganan kerjasama multi pihak. Dia menyatakan harapannya agar pembangunan infrastruktur TPPAS Regional Legok Nangka segera selesai, mengingat peran pentingnya dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung.

"Tentunya kami sangat mengapresiasi dan mendukung segera dibangunnya infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka ini," kata Bambang.


Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengungkapkan bahwa proyek Legok Nangka ini telah diinisiasi sejak tahun 2002. Setelah 22 tahun, akhirnya perjanjian kerja sama penyediaan infrastruktur TPPAS Regional Legok Nangka dapat terlaksana.

"Legok Nangka ini diinisiasi sejak 2002, setelah 22 tahun kemudian baru ada perjanjian kerjasama," katanya.

TPPAS Legok Nangka nantinya akan memiliki kapasitas penanganan sampah sebesar 1.852 hingga 2.131 ton per hari. Proyek ini ditargetkan mampu menghasilkan 40 megawatt listrik dari sampah yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.

"Saya yakin dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, Legok Nangka ini akan menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Jawa Barat," ujarnya.

Baca Juga: Inovasi Wisata Edukasi di Bandung, Kelola Sampah Sambil Baca Sajak? Gimana Sih? Cek Yuk di Sini!

TPPAS Legok Nangka: Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Jawa Barat


Senior Advisor to Minister of Environment Japan, Ono Hiroshi, menuturkan bahwa Pemerintah Jepang berkomitmen untuk membantu penanganan sampah di Jawa Barat. Selain Legok Nangka, Jepang juga akan mengerjakan proyek penanganan sampah di wilayah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Jepang selalu mendukung penanganan sampah lainnya di Jabar, seperti untuk kawasan projek meliputi Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Semoga program ini bisa secepat proses Legok Nangka," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, turut mendorong agar eksekusi proyek TPPAS Legok Nangka dapat dilakukan lebih cepat dari target yang telah ditetapkan.

Percepatan Pembangunan untuk Keberlanjutan Lingkungan


Luhut menyebut proyek ini sebagai bagian penting dari sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Menurutnya, hari penandatanganan ini menjadi momentum penting keberlanjutan dari proyek tersebut.

Luhut menekankan pentingnya percepatan pembangunan TPPAS di Kabupaten Bandung demi keberlangsungan lingkungan, salah satunya untuk menjaga kualitas air di Sungai Citarum.

“Kami harap pembangunan fisik bisa dipercepat, saya minta kalau bisa 2 tahun saja,” ungkapnya.

Luhut juga mengapresiasi para investor yang bersedia berinvestasi di Jawa Barat, khususnya pada proyek TPPAS Legok Nangka. Beliau berharap proyek ini akan membuat Jawa Barat dan Bandung semakin bersih, yang pada gilirannya juga akan mendorong peningkatan sektor pariwisata.

Baca Juga: BPBD Kota Bandung Imbau Warga Tak Bakar Sampah Menjelang Musim Kemarau

TPPAS Legok Nangka: Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Jawa Barat

Manfaat Proyek TPPAS Legok Nangka


Proyek TPPAS Legok Nangka diharapkan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Jawa Barat, terutama dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan kapasitas pengolahan sampah yang besar, proyek ini tidak hanya akan membantu mengatasi masalah sampah tetapi juga memanfaatkan sampah sebagai sumber energi terbarukan.

Pengolahan sampah menjadi listrik dengan kapasitas 40 megawatt dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut merupakan langkah maju yang signifikan. Proyek ini tidak hanya akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA tetapi juga mengubahnya menjadi energi yang bermanfaat bagi masyarakat.


Partisipasi Pemerintah Jepang dalam proyek ini menunjukkan adanya dukungan internasional yang kuat untuk pengelolaan sampah di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan implementasi teknologi pengolahan sampah yang lebih maju.

Baca Juga: Pemkot Bandung Terapkan Teknologi RDF Solusi Menjanjikan Atasi Masalah Sampah

TPPAS Legok Nangka: Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Jawa Barat


Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, investor, dan komunitas internasional, proyek TPPAS Legok Nangka diharapkan dapat menjadi model bagi pengelolaan sampah di Indonesia. Kolaborasi yang kuat dan komitmen untuk percepatan pembangunan akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.

Keberhasilan proyek TPPAS Legok Nangka tidak hanya akan memberikan manfaat langsung dalam pengelolaan sampah tetapi juga akan menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat.


Pembangunan TPPAS Legok Nangka merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam upaya mengatasi masalah sampah di Jawa Barat. Dengan kapasitas besar dan teknologi pengolahan yang canggih, proyek ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Jepang dan para investor, menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi masa depan lingkungan dan masyarakat. Kolaborasi dan komitmen yang kuat akan memastikan bahwa pembangunan TPPAS Legok Nangka berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan demikian, Kota Bandung dan Jawa Barat secara keseluruhan akan semakin dekat menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sekaligus meningkatkan daya tarik wilayah ini sebagai destinasi pariwisata yang ramah lingkungan.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler