Panik, Harga Kacang Kedelai Naik Pengrajin Tahu, Tampe Mogok

- 28 Mei 2021, 08:50 WIB
Pengraji tahu dan tempe tengah memproses kacang kedelai yang jadi bahan utama tahu dan tempe. Saat ini harga kacang kedelai di tingkat global mengalami kenaikan cukup signifikan.
Pengraji tahu dan tempe tengah memproses kacang kedelai yang jadi bahan utama tahu dan tempe. Saat ini harga kacang kedelai di tingkat global mengalami kenaikan cukup signifikan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

MATA BANDUNG - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan stok kacang kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe di Kota Bandung dalam kondisi aman. Sehingga pihaknya meminta pengrajin tahu tempe untuk tidak melakukan aksi mogok produksi.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, pihaknya menerima informasi akan ada aksi mogok produksi oleh paguyuban tahu tempe selama tiga hari, 28-30 Mei 2021. Aksi tersebut lantaran adanya kenaikan harga kacang kedelai.

Elly mengakui, kenaikan harga kacang kedelai memang cukup signifikan. Semula, harga dipasaran Rp.9.200 per kilogram. Kini sudah merangkak naik di angka Rp.10.500 per kilogram.

Baca Juga: Dag-dig-dug, Prakiraan cuaca Kabupaten Bandung berpotensi Hujan

"Iya jadi ada kenaikan harga tapi secara global. Bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," ucap Elly di Balai Kota Bandung, Kamis 27 Mei 2021.

"Hari ini Disdagin sedang k llapangan untuk duduk bersama dengan paguyuban. Harapan kami tidak ada mogok. Kita sedang berdiskusi dengan paguyuban. Apa harapan mereka dan solusi dari kita seperti apa, " imbuhnya.

Menurut Elly, ada beberapa penyebab kenaikan harga kacang kedelai secara global. Pertama, hampir 95 persen Indonesia sangat bergantung pada pasokan kacang kedelai dari Amerika Serikat. Saat ini di negara tersebut belum memasuki masa panen.

Baca Juga: Ini Daerah Yang bisa Menikmati Jaringan 5G, Bandung Belum Masuk

"Kemudian sudah ada permintaan dari Cina yaitu 7,5 ton kacang kedelai pada bulan April kemarin. Ini salah satu yang menyebabkan kurangnya pasokan ke negara-negara lainnya," terangnya.

Halaman:

Editor: Mia Dasmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah