Longsor TPA Sarimukti, DLH Himbau Pemkot - Pemkot Lakukan Pengurangan Sampah Di Wilayahnya

- 4 Juni 2021, 12:35 WIB
Kondisi TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB
Kondisi TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB /Dicky Mawardi/Galajabar/

-

MATA BANDUNG - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti seluas 25 hektare mengalami kritis dan melebihi kapasitas sehingga terjadi longsor di tujuh titik TPA

Prima Mayaningtias, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Jawa Barat membenarkan keadaan TPA mengalami kritis dan melebihi kapasitas.

Rencana penggunaan TPA Sarimukti hingga 2023 atau sampai Tempat Pengolahan dan Pemerosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka siap beroperasi.

Baca Juga: Alhamdulillah Cuaca Cerah Sepanjang Hari, Tetap Waspada Kemungkinan Hujan: Berikut Prakiraan Cuaca 4 Juni 2021

Prima mengatakan, longsor TPA Sarimukti terjadi karena kapasitas sampah yang sudah melebihi kapasitas dan cuca hujan yang cukup lama. Mengakibatkan jalan licin dan longsoran sampah sehingga menjadi kendala bagi armada pengangkut sampah.

“Namun kami sudah melakukan langkah-langkah atau upaya penanganan akibat longsor dan juga antisipasi kedepan dikhawatirkan akan ada hujan lagi,” ujar Prima Mayaningtias usai meninjau titik longsor TPA Sarimukti.

Longsor terjadi saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat sedang meperbaiki drainase TPA Sarimukti, dan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dibiayai dari (Pemulihan Ekonomi Nasional) PEN.

Baca Juga: Kisah Cinta Wakil Bupati Kabupaten Bandung Akhirnya Terungkap

“Kami juga menahan timbulan sampah dengan bambu-bambu untuk mencegah longsor,”ujar dia.

Prima Mayaningtias menegaskan, kondisi Sarimukti kritis dilihat dari timbulan sampah yang menggunung hingga 50 meter.

Setiap hari, TPA Sarimukti menambah 2.000 ton sampah baru dari 400 rit armada yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

Dia juga menambahkan, terbatasnya anggaran merupakan kendala untuk melakukan pemulihan TPA Sarimukti.

“Yang dilakukan DLH adalah melakukan perluasan dan peningkatan kapasitas tapi dengan intensitas timbulan sampah yang semakin bertambah sementara sarana dan prasarana kami terbatas, pembangunan masih belum bisa dilakukan,” tutur Prima Mayaningtias.

“Sarana dan prasarana lain seperti alat berat, alat angkut, buldozer dan beberapa alat berat di sini kondisinya sangat terbatas dan kondisinya tidak layak sehingga saya menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten kota yang membuang sampahnya di Sarimukti untuk bersama-sama melakukan upaya pengurangan dari sumbernya,” kata Prima melanjutkan.

Baca Juga: Longsor Sudah Dua Hari Bupati Bandung Baru Turun

Dengan demikian sisa waktu sebelum tahun 2023 Sarimukti dapat digunakan dengan optimal. Pasalnya pada 2023 Sarimukti akan ditutup seiring beroperasinya TPPAS Legok Nangka.

“Saya mohon bapak ibu semua sebagai penanggung jawab pengelolaan sampah di kabupaten kota mari bekerja sama dengan provinsi dan tolong pikirkan kondisi Sarimukti yang sudah sangat kritis ini. Saya mohon perhatian, kerjasama, empatinya untuk semua pihak karena masalah sampah ini tanggung jawab bersama,” ujar Prima Mayaningtias.***

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah