Jam Operasional Jadi Alasan Pemkot Bandung Menumpuk nya Sampah di Kota Bandung

- 11 November 2021, 14:43 WIB
Truk melintasi tumpukan sampah di dekat kontainer yang menutupi sebagian badan jalan akses TPA Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 8 November 2021.
Truk melintasi tumpukan sampah di dekat kontainer yang menutupi sebagian badan jalan akses TPA Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 8 November 2021. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto/

"Seandainya Sabtu Minggu kita siap untuk kerja di TPA khusus Bandung saja. Karena bagaimana lagi kita tidak bisa menahan sampah Sabtu-Minggu. Mulai wisata itu, Sabtu-Minggu tidak bisa dihentikan. Masyarakat juga masih belum terbiasa. Ini kita komunikasikan dulu karena menyangkut kewenangan," bebernya.

"Problem di sana selain TPA, itu cuaca. Karena kalau musim hujan tersendat. Biasanya ada longsoran, jadi manuver agak susah. Kemudian ada proyek pengecoran jalan. Itu juga memperpanjang durasi kita mencapai ke TPA," Sopyan menambahkan.

Sopyan menuturkan, saat ini pihaknya sudah mulai menyesuaikan pola kerja. Di antaranya adalah jam pengangkutan di sejumlah titik menjadi berubah agar bisa segera ikut antrian saat TPA Sarimukti mulai dibuka pukul 08.00 WIB.

Masih menurut Sopyan, pengangkutan sampah dari TPS juga disesuaikan sekaligus sambil menawarkan sistem pengolahan sampah kepada pihak lain. Sebab, DLHK harus memperioritaskan mengambil sampah dari titik penjemputan yang tidak memiliki pos TPS.

Baca Juga: Persib Bandung Dapat Angin Sgegar Menjelang seri Ketiga Liga 1 Hadapai Persija, Punggawa Timnas U 23 Kembali

"Pengangkutan sampah ada dua tipe, pertama ada yang disimpan di TPS. Kedua sistem rute, yaitu karena tidak ada TPS itu kita jemput. Ini yang kita prioritaskan untuk diambil segera, karena itu tidak ada penampungan dan bukan tempat sampah," ujarnya.

Di tengah upaya mengatasi persoalan ini, dari sudut pandang lain Sopyan mengajak momentum ini dijadikan pengingat bahwa urusan sampah ini tidak bergantung pada TPA. Yakni harus dikelola secara mandiri mulai dari sumbernya.

Soyan menngungkapkan, konsep gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) yang digelorakan Oded M. Danial dan Yana Mulyana menjadi solusi terbaik untuk bisa mengolah sampah di Kota Bandung.

Sebagai gambarannya, Sopyan menyebutkan pada 2019 lalu, data harian pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti dalam satu hari sebanyak 268 rit atau setara 1.340 ton per hari. Pada tahun 2020 menjadi 264 rit atau 1.335 ton per hari. Kini hingga Oktober 2021, rata-rata pengangkutan 253 rit atau 1.309 ton per hari.

Baca Juga: Rober Beri Nilai Plus Untuk Tiga Pemain Selam Liga 1 2021

Halaman:

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x