Angin Puting Beliung Melanda Bandung, BNPB Edukasi Warga Mitigasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

- 24 Februari 2024, 23:29 WIB
Breaking news, angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Breaking news, angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. /Dok

Beberapa karakteristik dampak cuaca ekstrem, seperti angin kencang atau angin puting beliung, harus diketahui, kata Muhari. Pertama, kerusakan struktur rumah. Ini dapat berupa kerusakan struktur utama, yang dapat menyebabkan rumah runtuh, atau kerusakan struktur ringan, seperti atap atau dinding atas.

'Kedua, dampak di luar ruang seperti pohon atau papan reklame yang tumbang yang bisa berdampak pada jalur transportasi (misalnya menghalangi jalan) atau menimpa struktur lain," tuturnya.

Akibat angin kencang atau puting beliung, ada empat jenis kondisi yang dapat terjadi pada bangunan rumah. Pertama, atap rumah "terangkat", dan kemudian "miring", atau rumah miring karena dindingnya tidak dapat menahan gaya tekan angin, yang dapat menyebabkan rumah runtuh, "berputar", atau posisi rumah berubah, dan terakhir, "terbalik", atau rumah terbalik.

Menurut Muhari, upaya pertama untuk mitigasi secara struktural adalah dengan melakukan retrofitting atau memperkuat struktur rumah. Tiang-tiang rumah harus disambungkan dan diikat mulai dari tiang utama dinding hingga fondasi kuda-kuda atap.

Baca Juga: Bencana Hidrometrologi Picu Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang di Beberapa Wilayah Kabupaten Garut

"Ini akan mengurangi potensi rumah terdampak salah satu dari empat jenis kerusakan yang mungkin terjadi," ujarnya.

Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana atap rumah atau bangunan gudang yang relatif datar terkena dampak yang cukup besar. Atap beranda yang terhubung langsung ke atap rumah utama akan lebih mudah dirusak oleh angin kencang dan puting beliung dibandingkan dengan atap yang dibangun secara struktur terpisah dari atap. Selain itu, angin kencang dan puting beliung memang lebih mudah mengangkat atap yang relatif datar dibandingkan dengan atap yang dibangun secara segitiga.

Memiliki teralis di bagian dalam akan melindungi penghuni rumah jika kaca jendela pecah akibat angin ke dalam rumah karena angin dan puting beliung membawa material yang dapat memecah kaca jendela dengan mudah.

Jika dibandingkan dengan paku biasa, paku dengan kepala pipih lebar—juga dikenal sebagai paku payung—akan membuat bagian atap, terutama bangunan gudang, pabrik, atau rumah warga yang memiliki atap seng, lebih tahan terhadap angin kencang dan puting beliung.


"Mari kita selalu waspada dan siaga, dimulai dari diri dan keluarga kita sendiri. Ketahui wilayah-wilayah yang rawan cuaca ekstrem melalui aplikasi InaRisk dan selalu ikuti perkembangan prakiraan cuaca dari institusi yang berwenang," ajak Muhari.***

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: jabar.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah