Saat ini terdapat 351 RW di Kota Bandung yang mengklaim sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS), kata Ema. Mereka terus didorong agar setiap RW dapat berkontribusi menangai sampah.
Dia menyatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemkot Bandung selama ini hanya menghasilkan sedikit hasil.
"Apa yang dilakukan Pemkot Bandung dan peran warga selama ini? Dari 1.300 ton sampah perhati, kini tinggal membuang sekitar 940 ton. Jadi sudah berkurang sampah 125 ton. Artinya 351 RW KBS itu berkinerja," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Catharina Badra Nawangpalupi, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis, menyatakan bahwa organisasinya bertanggung jawab atas pengelolaan limbah di kampus. Terlepas dari itu, tidak semua dikurangi.
"Kita baru sampah organik dan anorganik yang mampu diolah. Jika residu itu belum, kita sedang upayakan sambil berjalan metode yang baik untuk diterapkan," ungkapnya.
"Ada tempat untuk memilih sampah sesuai kategorinya. Ada juga program setor sampah ditukar tumbler hingga berbagai metode yang digunakan," ungkapnya.
"Kita juga dibantu oleh para petugas kebersihan kampus, mereka yang selama ini mengelola, memilah sehingga berjalannya kegiatan pengelolaan sampah," imbuhnya.***