UNPAR Menggeliat! Protes Keras Terhadap Pemilu 2024 yang Ternyata Hanya Melahirkan Dinasti Jokowi

- 5 Maret 2024, 20:46 WIB
Kritik Keras dari Mahasiswa UNPAR Saat Menggelar Demonstrasi! Pemilu 2024 Hanya Melahirkan Dinasti Jokowi
Kritik Keras dari Mahasiswa UNPAR Saat Menggelar Demonstrasi! Pemilu 2024 Hanya Melahirkan Dinasti Jokowi /

Hal ini ditunjukkan pula secara culas dan tanpa rasa malu melalui pembangkangan konstitusi yang mengakibatkan anak dari Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka dapat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto hingga membuat Ketua MK pada saat itu Anwar Usman yang juga paman dari Gibran diputuskan melanggar kode etik dan perilaku hakim konstitusi melalui putusan MKMK Nomor 02/MKMK/L/11/2023 dan diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua MK”.

Lebih lanjut dalam pernyataan tersebut, penyalahgunaan kekuasaan tidak berhenti disini disusul pula publik semakin diragukan dengan kenetralan Presiden Joko Widodo yang pada masa pemilu kemarin dinilai berpihak kepada paslon 02 yang dipertegas dengan cawe-cawenya Jokowi dengan mengerahkan Aparatur Sipil Negara di berbagai daerah oleh Jokowi untuk menyukseskan kemenangan paslon 02 yaitu Prabowo-Gibran.

Kemudian dinodai pula dengan Menteri-menteri jokowi yang berkampanye tanpa melakukan cuti sebagai pejabat publik terlebih dahulu yang melanggar undang-undang, Pasal 281 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), yang mengharuskan pejabat publik cuti di luar tanggungan dan tak memakai fasilitas negara saat kampanye.

Tidak berhenti disitu pengkhianatan terhadap demokrasi ini juga dipertegas melalui Ketua KPU RI dan 6 anggotanya yang diputuskan bersalah oleh DKPP karena melanggar kode etik dalam menerima pendaftaran gibran rakabuming raka sebagai calon wakil presiden tanpa mengubah syarat usia minimum cawapres terlebih dahulu dalam putusan perkara 135-PKE-DKPP/XII/2023, 136-PKE-DKPP/XII/2023, 137-PKE-DKPP/XII/2023, 141-PKE-DKPP/XII/2023. Masih banyak lagi kecurangan-kecurangan dalam pesta demokrasi ini yang dilakukan secara terstruktur,sistematis dan masif.

Baca Juga: Sisihkan Ribuan Pendaftar, 360 Peserta Ikuti Gadepreneur 2024 PT Pegadaian Kanwil X Jabar

Serangkaian pengkhianatan rakyat ini kemudian menghasilkan sementara presiden terpilih yaitu prabowo subianto. Prabowo Subianto yang merupakan jenderal yang telah dipecat 26 tahun yang lalu dari kesatuan TNI karena terbukti telah melakukan pelanggaran, kekerasan dan keterlibatannya dalam penculikan aktivis pro demokrasi saat era orde baru.

Hal ini tentu merupakan bentuk menelanjangi hak kebebasan berekspresi dan berpendapat yang merupakan nilai-nilai fundamental dalam negara demokrasi melalui tangan berdarah Prabowo Subianto, selanjutnya menurut mereka, menjadi dirundung keresahan sebagai generasi yang akan menjadi tonggak kemajuan negara dimasa yang akan datang, apa yang diharapkan dari presiden yang mempecundangi hak asasi manusia? Apa yang bisa diharapkan dari presiden yang tidak menghormati demokrasi serta nilai-nilainya. Jokowi tak ubah seperti Prabowo. Jokowi dan Prabowo tak ubah seperti rezim orde baru Soeharto.

Jika di era sebelum reformasi katanya kebebasan berdemokrasi itu tidak ada kami justru hari-hari ini merasakan hal yang sama bahkan lebih buruk lagi di era reformasi terkhusus di era kepemimpinan Jokowi, cita-cita reformasi yang ingin memenggal kepala orde baru nyata-nyatanya sudah gagal, reformasi telah dibajak oleh rezim hari-hari ini badan-badannya masih berjalan secara leluasa melalui bentuk pembungkaman-pembungkaman ruang bebas berekspresi, penggusuran terhadap tanah-tanah rakyat, pendidikan yang dimonopoli serta masih terpeliharanya KKN di era reformasi sekarang.

Aksi mahasiswa mengajak semua kalangan tidak tinggal diam, sudah saatnya civitas akademik tidak mendiamkan penghianatan-penghianatan ini. Mereka meyerukan kepada seluruh rekan-rekan di seluruh nusantara untuk bergerak bersama serta memobilisasi kekuatan rakyat sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim fasis hari ini. Dimulai dari lingkaran-lingkaran terkecil dan gerakan-gerakan kecil melalui penyadaran kolektif. Rekan-rekan mahasiswa terkhususnya mengajak untuk bergerak turun ke masyarakat, terlibat dalam setiap gerakan rakyat sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan tinggi, sudahi bersembunyi di gedung-gedung elit itu senandung perlawanan rakyat menunggu kehadiran kita.

Aksi yang mengundang perhatian masyarakat pengguna jalan ini, banyak masyarakat melambatkan kendaraannya dan memberikan tanda semangat kepada mahasiswa Unpar yang melakukan aksi yang selama ini dikenal kampus adem-ayem di Bandung. Aksi mahasiswa yang berlangsung selama 60 menitini ditutup dengan membagi-bagikan selebaran kepada massa yang berkumpul mengikuti jalannya aksi.***

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x