Tolak Mobil Tesla Buatan China Di India, Ini Penyebabnya

12 Oktober 2021, 20:34 WIB
Tolak Mobil Tesla Buatan China Di India, Ini Penyebabnya /Mobil Tesla/ Instagram/@teslamotors/

MATA BANDUNG- Selain di Amerika Serikat (AS), mobil listrik Tesla juga dibuat dan dirakit di negara China.

Dan bahkan, kapasitas produksi mobile Tesla di negara setempat terbilang besar dan mampu menyaingi manufaktur pusat.

Mobil Tesla buatan China ini, tak hanya dijual di dalam negeri saja, melainkan juga diekspor ke berbagai negara, terutama di kawasan Asia dan Australia.

Baca Juga: PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja lebih dari 40 Ribu

Baca Juga: Persib Boyong 24 Pemain Arungi Seri Kedua Liga 1 2021, Tanpa Bechkam dan Bayu Fiqri

Meski terbilang lebih murah, namun ada satu negara yang secara keras menolak produk Tesla besutan China, yakni India. apa penyebabnya?

Menteri Transportasi India, Nitin Gadkari menyampaikan, pihaknya tak sudi andai warganya membeli dan menggunakan mobil Tesla buatan dari China tersebut.

Karena itulah mengapa, dia meminta Tesla membangun pabriknya di India untuk melayani konsumen domestik dan dijadikan pusat ekspor baru di Asia.

"Saya sudah sampaikan ke Tesla untuk tak menjual kendaraan listrik di India yang diimpor dari pabrikan di China. Seharusnya mereka membangun pabrik listrik di India, dan juga mengekspor mobil dari India ke seluruh dunia," ujar Gadkari, Selasa 12 Oktober 2021.

Tak hanya itu, ada pembatasan kegiatan impor di India, pihaknya juga ingin konsumen dalam negeri bisa membeli produk Tesla dengan harga lebih terjangkau.

Sebab, jika mengimpornya dari China, pastinya ada biaya bea cukai yang terbilang tinggi.

"Apa pun dukungan yang Anda (Tesla) inginkan, pemerintah kami akan menyediakannya untuk Anda," tuturnya.

Diketahui saat ini, pabrikan mobil Tesla di China telah memproduksi Model Y dan Model 3 untuk dikirimkan ke beberapa negara di dunia.

Baca Juga: Permasalahan Irigasi Cipanas Indramayu Perlu Koordinasi Banyak Pihak

Yang kabarnya, mereka menetapkan Gigafactory Shanghai sebagai pusat ekspor kendaraan lantaran pabrik mereka di Amerika Serikat tak mampu mengakomodasi permintaan produk yang tinggi. ***

Editor: Mia Dasmawati

Tags

Terkini

Terpopuler