Innalilahi, Rupiah Kembali Melemah!!!

- 1 Juli 2021, 10:57 WIB
Ilustrasi uang rupiah yang harus dijaga stabilitasnya, hal itu merupakan salah satu tugas dari karyawan Bank Indonesia yang membuat karyawan Bank Indonesia memiliki gaji relatif tinggi.
Ilustrasi uang rupiah yang harus dijaga stabilitasnya, hal itu merupakan salah satu tugas dari karyawan Bank Indonesia yang membuat karyawan Bank Indonesia memiliki gaji relatif tinggi. /Unsplash.com/ Mufid Majnun

MATA BANDUNG - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah seiring meningkatnya ekspektasi pasar akan adanya pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS The Fed

Pada pukul 9.30 WIB, rupiah terkoreksi 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.530 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.

"Rupiah kelihatannya masih akan melemah hari ini setelah penguatan dolar AS karena data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing atau ADP dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar semalam," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Liga 1 Tidak Jelas, Pemain Persin Bandung Diliburkan

ADP menyampaikan terdapat penambahan 692.000 pekerja pada Juni, melebihi ekspektasi pasar 550.000 pekerja.

Dengan hasil data tersebut, lanjut Ariston, pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi.

Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi. Kebijakan moneter yang lebih ketat tersebut akan mendorong penguatan dolar AS.

Baca Juga: Cek Wilayah Mu, Masuk Zona Merah Dilarang Lakukan Sholat Iduladha Berjamaah

Sementara itu dari dalam negeri, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang santer akan diimplementasikan selama Juli, bisa turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah.

"Kebijakan tersebut bisa berimbas pada pelambatan pemulihan ekonomi nasional. PPKM Darurat memberlakukan pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat dari sebelumnya," ujar Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.550 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.450 per dolar AS.

Baca Juga: Terbatas, Berikut Jadwal dan Lokasi Layanan Mobil SIM Keliling Kota Bandung Kamis 1 Juli 2021

Pada Rabu lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.500 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.

Editor: Mia Dasmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah