MATA BANDUNG - Orang tua wajib nonto film Taare Zameen Par, karena film ini sangat mengispirasi, bagai mana cara mendidik anak yang berbeda
Taare Zameen Par merupakan film drama tentang seorang anak berusia 8 bernama Ishaan yang memiliki penyakit disleksia.
Ishaan menjadi bahal bulian teman-temannya bahkan gurunya karena di usianya yang sudah cukup Ishaan masih kesulitan untuk membaca, menulis dan menghitung.
Baca Juga: Jadwal Bioskop CGV Kota Bandung Hari ini Selasa 16 Agustus 2022
Namun Ishaan memiliki jiwa yang ceria, ekspresif, dan suka mengkhayal, berbanding terbalik dengan kakanya yang selalu mendapatkan juara di bidang akademinya.
Namung Ayah dari Ishaan ini tidak menyadari jika anak bungsunya ini memiliki penyakit disleksia, sehingga selalu menuntuk anaknya agar seperti kakanya bahkan Ishaan dicap sebagai anak yang malas dan bodoh.
Karena merasa kesulitan mengurus Ishaan sang ayah memilih untuk menyekolahkan dia disekolah asrama, dengan harapan Ishaan bisa diajari.
Baca Juga: Bocoron Louncing film Preman Pensiun 6, Intip Keseruannya
Namun diawal-awal sekolah Ishaan malah merasa tertekan dan frudtasi, bukannya tambah pintar, Ishaan yang dikenal sebagai anal yang ceria kini menjadi murung.
Tapi itu juga menjadi titik balik dari Ishaan, dimana dia bertemu dengan salah seorang guru bernama Nikumbh yang diperankan oleh Aamir Khan yang mengerti dengan kondisi Ishaan sehingga rela untuk membimbing Ishaan menjadi lebih baik.
Kesabaran dan kerja keras Pak Nikumbh pun akhirnya berbuah manis, Ishaan yang awalnya selalu murung, semakin hari mulai kembali ceria, dan Ishaan pun kembali menemukan rasa percaya dirinya.
Diakhir film Pak Nikumbh juga mengadakan lomba melukis di sekolah dan panitia dan teman-temannya tercengang melihat hasil karya Ishaan yang luar biasa indah. Tak ada yang menyangka bahwa Ishaan memiliki bakat yang hebat.
Baca Juga: Ada ‘3 Menit untuk Indonesia’, Mari Hormat Sejenak! Cek Lokasi dan Jam nya
Film ini menyuarakan berbagai pesan moral yang sangat berharga bagi kita yang nantinya akan menjadi seorang pendidik maupun sebagai orang tua yang kelak memiliki anak.
Secara tidak langsung film ini mengedukasi kita semua agar kita memiliki sikap peduli, peka dan berwawasan terhadap keterbatasan dan kelebihan seseorang.***