Mengenal Daun Dewa dan Tips Membudidayakannya di Lahan Sempit

3 Juni 2023, 07:03 WIB
daun dewa yang mampu atasi kanker /Youtube/

MATA BANDUNG - Indonesia memiliki ragam tanaman obat yang dipercaya dapat bermanfaat untuk mencegah atau mengobati berbagai macam penyakit.

Hal ini karena tanaman obat berbahan dasar alami sehingga dinilai terbebas dari bahan atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu tanaman obat juga lebih murah, mudah didapatkan dan diolah.

Berbagai tanaman obat ini bisa diolah menjadi jamu maupun teh herbal.

Baca Juga: Gencar Buru Pemain Keturunan, Bos Persib Bilang Begini

Tentang Daun Dewa
Salah satu tanaman obat yang tidak asing lagi oleh sebagian masyarakat yaitu Tanaman Daun Dewa (Gynura segetum).

Tanaman sejenis herbal ini tumbuh di ketinggian 200 hingga 800 mdpl (meter dari permukaan laut) dan termasuk tanaman golongan terna. Tinggi daun dewa berkisar antara 30-45 cm dengan panjang daun 20 cm dan lebar daun 10 cm.

Daun tanaman ini berbentuk tunggal yang tersebar, mengelilingi batang, dan bertangkai pendek bulat lonjong. Ciri lain tanaman daun dewa yaitu terdapat empat ujung lancip, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, bergerigi di sekeliling daun dan berwarna hijau.

Batang tanaman ini memiliki cabang yang akan bertambah banyak saat umurnya semakin tua.

Baca Juga: TNI AU Buka Penerimaan Anggota Pasukan Elit, Simak Syaratnya!

Daun dewa sendiri merupakan tanaman asal Burma (Myanmar) dan Tiongkok yang banyak dikembangkan di Asia Tenggara dan Afrika.

Biasanya orang China menyebutnya Samsit atau aan qi cao, selain itu daun dewa juga terkadang disebut dengan nama beluntas Tiongkok dan berjuluk sebagai si `penyambung nyawa` karena mujarab sebagai obat tradisional dan kandungan fitokimia di dalamnya yang ampuh mengobati beragam penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai dengan penyakit yang berbahaya.

Nama daun dewa berasal dari Sumatera. Asal mulanya yaitu karena bentuk fisik daun tanaman ini yang memiliki helaian daun bergerigi seperti hiasan pada pakaian para dewa.

Biasanya masyarakat menanam daun dewa di pekarangan rumah, mereka memanfaatkan tanaman ini sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai jenis penyakit.

Manfaat Daun Dewa
Bagian dari tanaman daun dewa yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu daun atau umbinya. Para ahli pengobatan alternatif telah membahas manfaat dan khasiatnya.

Baca Juga: Yuk Kenali Oza, Peraih Dua Perak SEA Games 2023 dari Kota Bandung

Tanaman daun dewa mengandung senyawa flavonoid, polifenol, vitamin K, asam hidrolil, saponin, dan minyak atsiri. Berikut terdapat beberapa manfaat dan khasiat daun dewa bagi kesehatan.

Manfaat yang pertama yaitu dapat mengobati kanker. Dikutip dari Jurnal Universitas Sains Malaysia menyebutkan senyawa protein peroksidase pada daun dewa dikatakan mampu untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor. Selain itu tanaman daun dewa juga dapat juga dapat mengobati penyakit diabetes karena mengandung bahan yang dapat menimbulkan efek hipoglikemik.

Selanjutnya daun dewa juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit jantung, darah tinggi/hipertensi dan stroke.

Jurnal Frontiers in Pharmacology membuktikan bahwa ekstrak daun dewa mampu membuat penurunan dalam detak jantung, dan efek ionotropik negatif pada atrium. Selain membantu aktivitas kardiovaskular untuk mengatasi hipertensi, daun dewa juga disinyalir dapat mencegah dan mengobati stroke.

Jurnal Frontiers of Pharmacology juga menerangkan bahwa daun dewa memiliki efek gastroprotektif dan perlindungan pada organ yang bersifat menyembuhkan.

Mulai dari antikanker, antibakteri, antioksidan, antihipertensi, kardioprotektif, hingga antihiperglikemik. Hal ini membuat daun dewa dijuluki sebagai si penyambung nyawa karena dapat mengobati banyak masalah kesehatan sekaligus.

Beberapa manfaat daun dewa lainnya untuk kesehatan yaitu mengobati batuk dan muntah darah, mengobati sakit ginjal, hati, radang, maag dan berbagai gangguan saluran pencernaan lainnya.

Dengan mengkonsumsi ekstrak daun dewa dapat mengatasi masalah pencernaan karena kandungannya mampu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Daun dewa juga dipercaya dapat menyembuhkan kutil dan merawat kulit serta wajah. Untuk mendapatkan khasiat tersebut, daun dewa bisa direbus sebelum digunakan dan dijadikan obat herbal. Hal ini biasanya lebih aman karena dapat menghilangkan zat beracun pada daun.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Sabtu 27 Mei 2023

Cara penggunaan lainnya yaitu dengan menggiling herba segar atau umbi segar sampai halus lalu ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit.

Dikalangan masyarakat Tiongkok, daun dewa dimanfaatkan untuk pengobatan, karena dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mikrosirkulasi. Daun dewa juga bermanfaat pada hewan, yakni digunakan untuk menghambat aktivitas enzim pengubah angiotensin yang menyebabkan hipotensi pada hewan.

Meskipun daun dewa memiliki banyak manfaat dan khasiat yang sudah teruji oleh para ahli, namun tanaman ini dapat memberikan efek sebagai pembeku darah.

Selain itu, memiliki efek samping yang mengakibatkan penyakit hati (hepatic tixicity) dimana efek sampingnya bisa mengakibatkan penyakit hati venooklusif.

Jadi, jika akan menggunakan daun dewa sebagai obat, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter terlebih dahulu, terutama untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.

Tips Budidaya Daun Dewa di Lahan Sempit
Banyaknya manfaat dan khasiat daun dewa dirasa akan rugi jika kita tidak menanamnya sendiri di rumah.

Membudidayakan tanaman daun dewa terbilang tidak sulit dan bisa ditanam menggunakan lahan sempit, perawatan tanaman ini juga cukup sederhana.

Baca Juga: Berikut 8 Mata Pelajaran Yang Menentukan Lolos PPDB Kota Bandung dari Jalur Prestasi

Langkah awal menanam daun dewa adalah memilih bibit yang unggul dan berkualitas. Bibit daun dewa hanya butuh pupuk dan air secukupnya.

Selanjutnya, terdapat hal penting yang perlu diperhatikan saat membudidaya daun dewa yaitu kita harus membuat jarak lubang tanaman. Pada lahan yang sempit, kita dapat menanam daun dewa dengan sistem tumpang sari, misalnya ditanam persis di bawah tanaman lain seperti cabai.

Terdapat dua cara pembibitan daun dewa. Cara pertama dengan metode tunas, yaitu dengan membelah umbinya lalu tanam sekaligus dengan airnya. Sedangkan pada sistem stek, kita harus menempelkan daun dengan batang, lalu ditanam.

Meski bisa dibudidayakan dengan dua metode berbeda, hasil panennya sama. Yang terpenting adalah kadar airnya terpenuhi.

Teknik pemeliharaan yang utama adalah penyiraman dua kali sehari pada musim kemarau dan satu kali sehari pada musim hujan. Kemudian berikan pupuk organik sebanyak 300-500 gram yang ditaruh di dalam lubang.

Selanjutnya, bersihkan tanaman dari gulma yang mengganggu tanaman. Budidaya tanaman ini biasanya terhambat oleh hama dan penyakit tanaman.

Hama yang sering mengganggu tanaman ini antara lain ulat dan belalang. Jika terserang hama, daunnya akan berlubang dan rusak.
Selain itu, adanya gulma akan mengakibatkan pertumbuhan daun dewa tidak maksimal.

Munculnya gulma disebabkan oleh kesalahan dalam proses penyilangan lahan, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan gulma.

Baca Juga: PPDB Kota Bandung, Berikut Cara Menghitung Penerimaan Peserta Didik Dari Jalur Akademisi

Dalam perawatannya kita harus telaten mengawasi daun dewa dari serangan hama. Selain ulat dan belalang, kutu daun ini juga kerapkali menyerang tanaman ini. Solusinya yaitu dengan menyemprotkan anti-hama pada sisi daunnya.

Meski budidaya tanaman daun dewa ini tergolong sederhana, namun dalam proses perawatannya harus diperhatikan dengan benar agar daun dewa dapat tumbuh cepat.

Masa tanam daun dewa terbilang singkat, yakni hanya mencapai tiga bulan daun dewa sudah dapat dipanen. Sekali panen, kita bisa mendapatkan puluhan kilogram daun dewa kering yang kaya akan manfaatnya.

Julia Rahma Utami
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler