Network
MATA BANDUNG - Pegi buka suara dan mengaku tidak bersalah pada saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Minggu 26 Mei 2024. Sesaat sesi tanya-jawab dengan media hampir berakhir, Pegi memotong dan minta izin bicara. Dua anggota polisi yang mendampinginya berupaya mencegah dengan menahan tubuh Pegi, bahkan sempat berniat menutup mulut Pegi namun para wartawan meneriaki.
"Saya izin bicara, izin bicara," kata tersangka PS setengah memaksa karena terus didorong oleh dua polisi yang mengawal. "Saya tidak melakukan pembunuhan itu. Itu fitnah. Saya rela mati!"
Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abraham Abast sempat memotong dan menjelaskan agar tersangka akan bicara di pengadilan. "Untuk tersangka nanti di sidang persidangan," ucapnya.
Baca juga: Polda Jabar: Pegi Alias Perong Sudah Diuji, Tidak Salah Tangkap
Akan tetapi, Pegi bersikukuh, dan ingin berbicara. Petugas kemudian memboyong tersangka, namun puluhan media mengejar Pegi dan terus membrondong Pegi dengan pertanyaan. "Cukup ya, cukup ya," kata petugas sambil membawa PS. "Izin bicara, saya tidak pernah melakukan itu, saya rela mati," kata PS.
Lalu para awak media terus membayangi tersangka PS yang hendak diboyong petugas ke ruangan, meski begitu PS terus berbicara. "Tidak, tidak, saya rela mati," ucapnya.
Saat diboyong petugas, Pegi sempat menjawab pertanyaan salah satu media tentang keberadaan PS saat kejadian.
Pegi mengaku berada di Katapang, Kabupaten Bandung saat peristiwa kelam yang merenggut nyawa Vina pada tahun 2016 tersebut.
Baca juga: Tujuh Narapidana Kasus Pembunuhan Vina Dipindahkan ke Lapas di Bandung
