Biadab! Penjajah Israel Menyamar sebagai Dokter dan Perawat Lakukan Serangan di Rumah Sakit

31 Januari 2024, 18:13 WIB
Biadab! Penjajah Israel Menyamar sebagai Dokter dan Perawat Lakukan Serangan di Rumah Sakit /Dok. Antara/

 

 

MATA BANDUNG - Sejumlah tentara penjajah Israel menyerbu sebuah rumah sakit di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki pada Selasa pagi waktu setempat, berpura-pura sebagai dokter, perawat, dan warga sipil.

Tiga warga Palestina tewas dalam serangan dengan senjata api dengan peredam suara, termasuk dua laki-laki bersaudara.

Sepuluh anggota pasukan khusus penjajah Israel, yang menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil, menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina dengan senjata otomatis.

Seperti yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA, tiga pemuda dibunuh oleh tentara Zionis dengan menggunakan peredam suara.

Nama-nama tiga warga Palestina yang terbunuh adalah Mohammad, Basil Al-Ghazzawi, dan Mohammad Jalamna.

Kantor berita tersebut menyatakan bahwa ketika tentara Israel menyerang, basisl yang berusia 25 tahun sedang dirawat di rumah sakit itu.

Baca Juga: Qatar Nyatakan Negaranya tidak Terlibat dalam Konflik Houthi dengan Amerika Serikat
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial X dan menjadi viral, tentara penjajah Israel mengacungkan senjata untuk mengancam pasien dan karyawan rumah sakit.

Terlihat seorang tentara berpakaian serba hitam memaksa warga Palestina untuk berlutut dengan tangan mereka diangkat.

Tentara penjajah Israel masuk dengan senjata dan berteriak-teriak kepada pasien, membuat para pasien panik.

Mai Alkaila, Menteri Kesehatan Palestina, meminta PBB dan kelompok hak asasi internasional untuk menghentikan pelanggaran penjajah Israel di Gaza dan Tepi Barat serta melindungi fasilitas kesehatan Palestina dari serangan terus menerus.

Kelompok-kelompok Palestina di Jenin meminta mogok kerja massal sebagai bentuk protes terhadap pembunuhan warga Palestina itu.

Sejak pertempuran di Gaza antara penjajah Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023, ketegangan di Tepi Barat meningkat.

Lebih dari 380 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, dan lebih dari 4.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Anadolu

Terkini

Terpopuler