Sekjen PBB Antonio Guterres Prihatin, Banyak Warga Muslim Tak dapat Merayakan Idul Fitri dengan Layak

11 April 2024, 21:00 WIB
Warga Palestina melaksanakan salat Idulfitri di Gaza, Palestina, Rabu, 10 April 2024. /Reuters/Shadi Tabatibi/

 

 

MATA BANDUNG - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya masyarakat Muslim di berbagai negara yang tidak dapat merayakan Idul Fitri secara layak dan memadai akibat dari berbagai konflik yang terjadi di sejumlah wilayah.

Melalui akun resmi media sosialnya pada hari Rabu, Guterres mengekspresikan perasaannya terkait dengan situasi tersebut.

"Setiap tahun, saya menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada masyarakat Muslim di seantero dunia," ucap Guterres melalui akun resminya di media sosial X, Rabu.

"Hati saya hancur kala mengetahui bahwa di Gaza, Sudan, dan di banyak tempat lainnya, sangat banyak masyarakat Muslim tidak dapat merayakannya dengan baik akibat konflik dan kelaparan," kata Sekjen PBB menambahkan.

Baca Juga: Langkah Berani PM Pedro Sanchez: Spanyol akan Deklarasikan Dukungan untuk Negara Palestina

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara di perbatasan Rafah sisi Mesir pada 23 Maret 2024. Guterres mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di daerah kantong Palestina yang terkepung.

Situasi di Sudan khususnya menjadi sorotan, dengan negara itu terjerumus dalam perang saudara yang melibatkan angkatan bersenjata negara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April tahun lalu. Menurut data PBB, lebih dari 13.000 orang tewas dan 8 juta warga Sudan terpaksa mengungsi. Sekitar 25 juta orang, setengah dari populasi Sudan, kini bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Di sisi lain, situasi di Jalur Gaza, Palestina, juga mencemaskan. Sejak Oktober 2023, agresi Israel telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina, dengan dampak berat pada infrastruktur di daerah tersebut. Hampir seluruh infrastruktur di Gaza hancur akibat serangan Israel. Sekitar 1.9 juta warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa mengungsi ke Kota Rafah di bagian selatan wilayah tersebut. Kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan meningkatkan risiko terhadap penyakit dan kelaparan akut di antara para pengungsi.

Pernyataan Guterres ini menyoroti kompleksitas situasi kemanusiaan di berbagai wilayah yang mengalami konflik, menekankan perlunya solusi yang berkelanjutan untuk mengakhiri penderitaan rakyat yang tidak bersalah.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler