Betapa Biadabnya Penjajah Israel, Kata PBB Bantuan ke Gaza Masih Tetap Diblokir Otoritas Israel

11 April 2024, 21:30 WIB
Arsip - Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari titik penyeberangan pada perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, Mesir, 21 Oktober 2023. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am) /Dok. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am)/

 

MATA BANDUNG - Betapa biadabnya Penjajah Israel, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa otoritas Israel masih memblokir pengiriman bantuan yang telah direncanakan ke Gaza, menambahkan kekhawatiran atas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut, Senin 8 April 2024.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi persnya menyampaikan bahwa laporan terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyatakan adanya kendala akses di Gaza.

Dujarric menegaskan bahwa pembatasan dan penolakan bantuan yang telah direncanakan oleh otoritas Israel terus menghambat upaya penyaluran bantuan penyelamat jiwa.

Baca Juga: Langkah Berani PM Pedro Sanchez: Spanyol akan Deklarasikan Dukungan untuk Negara Palestina

Selama bulan Maret, lebih dari separuh misi pangan yang dikoordinasikan oleh PBB ke daerah-daerah yang berisiko tinggi dan memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel, ditolak atau dihalangi.

“Laporan baru OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB) mengenai kendala akses di Gaza menyebutkan pembatasan dan penolakan bantuan terencana oleh otoritas Israel terus menghambat penyaluran bantuan penyelamat jiwa,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers.


"Kolega kami di OCHA melaporkan bahwa rumah sakit telah hancur dan terlantar. WHO mengatakan kuburan dangkal digali tepat di depan gedung gawat darurat dan gedung-gedung lain," kata dia.

 

Baca Juga: Perdana Menteri Spanyol Bergerak, Lakukan Tur Eropa Galang Dukungan Akui Negara Palestina

Tim dari OCHA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah melaporkan kondisi di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, yang menjadi sasaran serangan militer Israel. Rumah sakit tersebut dilaporkan mengalami kerusakan yang parah, dengan kuburan dangkal yang digali di depan gedung gawat darurat dan bangunan lainnya.

Meskipun hanya ada satu jalan utama yang diperuntukkan bagi pekerja kemanusiaan untuk mengakses antara wilayah utara dan selatan Gaza, Dujarric mencatat bahwa penggunaan jalan di sepanjang perbatasan timur Gaza masih terbatas.

Namun demikian, upaya pengiriman bantuan kemanusiaan terus dilakukan oleh PBB dan mitra-mitranya, meskipun adanya pembatasan. Pada minggu sebelumnya, 17 mitra kesehatan berhasil menyediakan layanan kesehatan utama dan sekunder kepada hampir seperempat juta orang.

Baca Juga: Kejamnya Penjajah Israel, Tetap Gencarkan Serangan ke Jalur Gaza saat Idul Fitri

"Walaupun ada pembatasan, kami dan mitra kami terus mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza kapanpun dan dimanapun kami mampu. Minggu lalu, 17 mitra kesehatan menyediakan layanan kesehatan utama dan sekunder kepada hampir seperempat juta orang,” tambahnya.

Israel telah melancarkan serangan militer yang mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada awal Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Serangan tersebut telah menewaskan sekitar 1.200 orang Palestina, dan lebih dari 33.200 warga Palestina telah terbunuh sejak itu, dengan hampir 76.000 lainnya terluka.

Dampak kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok yang disebabkan oleh perang Israel telah menyebabkan penduduk Gaza, terutama di bagian utara, mengalami kelaparan. Sekitar 85 persen penduduk Gaza kini mengungsi, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Gaza oleh Mahkamah Internasional (ICJ), yang baru-baru ini menyerukan agar Israel mengambil langkah lebih lanjut untuk mencegah kelaparan di wilayah tersebut.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler