MATA BANDUNG - Dalam beberapa hari belakangan ini jet-jet tempur zionis telah berputar-putar di sekitar dua rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, yaitu RS Al-Syifa dan RS Al-Quds. Kawasan di sekitar kedua rumah sakit ini telah menjadi sasaran pemboman jet-jet tempur tersebut.
Kedua RS ini telah mendapatkan peringatan dari militer zionis untuk melakukan evakuasi. Bagi dokter dan beberapa ahli kesehatan menilai peringatan tersebut adalah sesuatu yang mustahil untuk dilaksanakan mengingat begitu banyak pasien di kedua RS itu yang memerlukan perawatan termasuk yang sedang sekarat.
Kedua RS itu dan juga RS Indonesia yang terletak di Utara Jalur Gaza telah mengalami beberapa serangan di sekitar wilayah mereka. Rumah-rumah sakit itu merupakan tiga dari 13 RS yang ada di sepanjang Jalur Gaza yang telah menerima peringatan berulang-kali dari pasukan zionis tanpa memperdulikan ribuan pasien yang ada di tiga RS itu.
Sama Saja Hukuman Mati
Badan Kesehatan PBB (WHO) telah memperingatkan bahwa penyerangan rumah sakit yang sedang menjalankan tugas perawatan ratusan pasien dan juga tempat perlindungan 14.000 warga Palestina yang mengungsi, merupakan tindakan ilegal. Seorang pejabat PBB urusan Koordinasi Layanan Kemanusiaan mengatakan, "Tidak ada tempat yang aman bagi pasien-pasien untuk pindah. Evakuasi pasien akan menjadi hukuman mati buat mereka."
Pasukan zionis mengklaim bahwa penyerangan terhadap wilayah di sekitar rumah sakit harus dilakukan karena Hamas memiliki sejumlah pangkalan-pangkalan militer bawah tanah rumah-rumah sakit tersebut.
Juru bicara Israel, Daniel Hagari mengatakan, "Hamas telah menjadikan rumah-rumah sakit sebagai pusat komando militer dan tempat persembunyian." Ia juga menuduh Hamas telah menyimpan bahan bakar untuk keperluan militer di dalam rumah-rumah sakit di Gaza.
Hamas membantah
El-Reshiq memperingatkan bahwa tuduhan itu hanya dalih untuk menjadikan rumah-rumah sakit tersebut sebagai sasaran penyerangan karena di sana ada ribuan orang yang terluka dan tempat berlindungan lebih dari 40 ribu warga yang telah kehilangan tempat tinggal.
Kompleks RS Al-Syifa merupakan kawasan medis terbesar di Jalur Gaza, Palestina. Di RS yang terletak di pusat kota Gaza itu terdapat juga tiga rumah sakit spesialis yaitu, RS Bedah, RS Pengobatan Internis dan RS Obstetri dan Ginekologi.***