Tiga RS, Termasuk RS Indonesia, Dituduh Zionis Ada Markas Militer Hamas di Bawah Tanah

- 3 November 2023, 21:16 WIB
Seorang anak warga Gaza, Palestina, dan ibunya yang terluka sedang mendapatkan perawatan oleh dokter dan perawat RS Al-Syifa.
Seorang anak warga Gaza, Palestina, dan ibunya yang terluka sedang mendapatkan perawatan oleh dokter dan perawat RS Al-Syifa. /Abed Khaled/AP Photo
MATA BANDUNG - Dalam beberapa hari belakangan ini jet-jet tempur zionis telah berputar-putar di sekitar dua rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, yaitu RS Al-Syifa dan RS Al-Quds. Kawasan di sekitar kedua rumah sakit ini telah menjadi sasaran pemboman jet-jet tempur tersebut.
 
Kedua RS ini telah mendapatkan peringatan dari militer zionis untuk melakukan evakuasi. Bagi dokter dan beberapa ahli kesehatan menilai peringatan tersebut adalah sesuatu yang mustahil untuk dilaksanakan mengingat begitu banyak pasien di kedua RS itu yang memerlukan perawatan termasuk yang sedang sekarat.
 
Kedua RS itu dan juga RS Indonesia yang terletak di Utara Jalur Gaza telah mengalami beberapa serangan di sekitar wilayah mereka. Rumah-rumah sakit itu merupakan tiga dari 13 RS yang ada di sepanjang Jalur Gaza yang telah menerima peringatan berulang-kali dari pasukan zionis tanpa memperdulikan ribuan pasien yang ada di tiga RS itu.
 
 

Sama Saja Hukuman Mati

Sekelompok warga Palestina tampak berkumpul di depan RS Al-Quds setelah serangan udara pasukan zionis menghancurkan rumah-rumah mereka.
Sekelompok warga Palestina tampak berkumpul di depan RS Al-Quds setelah serangan udara pasukan zionis menghancurkan rumah-rumah mereka. Mohammed Saber/EPA-EFE
Juru bicara Palang Merah Palestina (PRC), Nebal Farkash, mengatakan kepada Al-Jazeera, "Mengevakuasi para pasien sama saja membunuh mereka."
 
Badan Kesehatan PBB (WHO) telah memperingatkan bahwa penyerangan rumah sakit yang sedang menjalankan tugas perawatan ratusan pasien dan juga tempat perlindungan 14.000 warga Palestina yang mengungsi, merupakan tindakan ilegal. Seorang pejabat PBB urusan Koordinasi Layanan Kemanusiaan mengatakan, "Tidak ada tempat yang aman bagi pasien-pasien untuk pindah. Evakuasi pasien akan menjadi hukuman mati buat mereka."
 
Pasukan zionis mengklaim bahwa penyerangan terhadap wilayah di sekitar rumah sakit harus dilakukan karena Hamas memiliki sejumlah pangkalan-pangkalan militer bawah tanah rumah-rumah sakit tersebut.
 
Juru bicara Israel, Daniel Hagari mengatakan, "Hamas telah menjadikan rumah-rumah sakit sebagai pusat komando militer dan tempat persembunyian." Ia juga menuduh Hamas telah menyimpan bahan bakar untuk keperluan militer di dalam rumah-rumah sakit di Gaza.
 
 

Hamas membantah

Seorang lelaki sedang menggendong seorang anak perempuan yang selamat dari reruntuhan rumah akibat serangan udara zionis di Khan Younis, bagian Selatan Jalur Gaza.
Seorang lelaki sedang menggendong seorang anak perempuan yang selamat dari reruntuhan rumah akibat serangan udara zionis di Khan Younis, bagian Selatan Jalur Gaza. Ibraheem Abu Mustafa
Kelompok bersenjata Hamas membantar keras klaim Tel Aviv tersebut. Pejabat bidang politik Hamas, Ezzat El-Reshiq, Jumat, 3 November 2023, mengatakan bahwa tuduhan menjadikan wilayah rumah sakit sebagai basis militer itu "tidak berdasarkan kebenaran."
 
El-Reshiq memperingatkan bahwa tuduhan itu hanya dalih untuk menjadikan rumah-rumah sakit tersebut sebagai sasaran penyerangan karena di sana ada ribuan orang yang terluka dan tempat berlindungan lebih dari 40 ribu warga yang telah kehilangan tempat tinggal.
 
Kompleks RS Al-Syifa merupakan kawasan medis terbesar di Jalur Gaza, Palestina. Di RS yang terletak di pusat kota Gaza itu terdapat juga tiga rumah sakit spesialis yaitu, RS Bedah, RS Pengobatan Internis dan RS Obstetri dan Ginekologi.***
 

Editor: Arief TE

Sumber: Al-Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah