MATA BANDUNG - Puluhan Ribu warga London ambil bagian dalam demo, Sabtu (9/12) waktu setempat memprotes keputusan Duta Besar Inggris di Dewan Keamanan (DK) PBB ambil sikap abstain dalam pemungutan suara terhadap Rancangan Resolusi DK PBB untuk gencatan senjata permanen di Gaza.
Amerika bahkan memveto rancangan resolusi tersebut padahal sudah disetujui oleh 13 negara anggota (dari 15 negara) DK PBB lainnya. Akibat veto itu rancangan resolusi tersebut batal diadopsi.
Pera pendemo yang berarak di jalan Bank Junction menuju kawasan Parliament Square itu memegang berbagai spanduk dan poster bertuliskan "Ceasefire now" (Gencatan Senjata Sekarang), "End gonocide" (Akhiri genosida) dan slogan khas Palestina paling popular "From river to the sea, Palestine will be free" (Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka).
"Mereka kelaparan"
"Tak ada cukup makanan. Mereka kelaparan," tulis Deputi Direktur WFP Carl Skau di aplikasi X (dulu Twitter), setelah ia mengunjungi kawasan yang dijajah di Jalur Gaza, Jumat lalu.
Ia mengatakan staf WFP hingga kini telah menjangkau lebih dari satu juta warga tapi, "Situasi saat ini sudah tak bisa terkontrol. Kami butuh masuk lagi untuk hantarkan makanan."
Gencatan senjata segera
Carl berharap akan ada tindakan gencatan senjata sesegera mungkin dalam waktu dekat. Ia juga mengatakan bahwa yang bisa masuk ke Jalur Gaza hanya beberapa bahan makanan, padahal mereka butuh bahan bakar juga, tambahan lagi tak ada jaminan keselamatan.
"Kami tidak bisa menunaikan tugas kami," tulisnya di X.