MATA BANDUNG - Para pejuang bersenjata Palestina, Hamas, menuntut pembebasan tiga pemimpin tertinggi Palestina dalam perjanjian baru pertukaran sandera dengan Israel, kata sebuah media di Israel pada Kamis, 21/12, waktu setempat.
Ketiga nama pemimpin adalah Marwan Barghouti, Ahmed Saadat, dan Abdullah Barghouti. Mereka masuk daftar tahanan yang dibebaskan dalam kesepakatan terbaru itu, lapor surat kabar Yedioth Ahronoth.
Barghouti (64) adalah anggota Komite Sentral Fatah yang menurut jajak pendapat Palestina paling diunggulkan dalam memimpin Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah setelah Presiden Mahmoud Abbas.
Sementara Saadat, Sekretaris Jenderal Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP), ditangkap pada 2008 dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara karena terlibat dalam pembunuhan Menteri Pariwisata Israel Rehavam Ze'evi pada 2001.
Sedangkan Abdullah Barghouti adalah seorang pemimpin senior Hamas dan dijatuhi beberapa kali hukuman seumur hidup karena serangkaian serangan terhadap Israel.
Belum ada pernyataan langsung dari pemerintah penjajah Israel mengenai laporan tersebut.