Keberadaan Harimau Jawa Jadi Sorotan Media Asing, Benarkah Masih Ada?

25 April 2024, 21:53 WIB
Foto harimau jawa hidup di alam yang beredar secara internasional adalah hasil karya Hoogerwerf tahun 1938 dari Taman Nasional Ujung Kulon. //Pinterest

MATA BANDUNG – Kontoversi keberadaan Harimau Jawa menjadi sorotan media asing Al Jazeera, “Indonesia memburu harimau jawa yang punah,” begitu judul berita pada laman Al Jazeera beberapa waktu lalu. 

Pencarian kucing besar dipicu oleh penelitian DNA berdasarkan sehelai rambut yang dicabut dari pagar di Jawa Barat.

“Indonesia sedang mencari bukti bahwa harimau jawa yang tergolong punah, sebenarnya masih ada di alam liar,” demikian diberitakan Al Jazzera.

Perburuan bukti kelangsungan hidup kucing besar tersebut, yang akan dilakukan dengan menggunakan kamera jebakan dan pemindaian DNA ekstensif, diungkapkan pada hari Selasa oleh seorang pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Spesies ini diyakini telah punah pada tahun 1980an.

Baca juga: Suasana di Sunan Ibu Sunrise Point: Cara Menyaksikan Keindahan Matahari Terbit di Kawah Putih

Investigasi tersebut dilakukan setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam penelitian yang dirilis pekan lalu menyatakan bahwa sehelai bulu harimau yang ditemukan di Jawa Barat pada tahun 2019 cocok dengan karakteristik spesies endemik tersebut.

Penelitian yang diterbitkan oleh Cambridge University Press menyebutkan seorang warga, Ripi Yanur Fajar, melaporkan melihat seekor harimau jawa di sebuah perkebunan di hutan dekat kota Sukabumi di provinsi Jawa Barat.

Penduduk desa mengumpulkan helaian rambut dari pagar, memperhatikan jejak kaki dan bekas cakar.

“Penelitian ini memicu spekulasi bahwa harimau jawa masih hidup di alam liar,” kata Satyawan Pudyatmoko, pejabat kementerian yang membawahi konservasi.

Baca juga: Astaga, Pemanasan Global Ternyata Menyebabkan Terumbu Karang Jadi Putih!

“Kami telah mempersiapkan dan akan mempersiapkan upaya untuk meresponsnya,” ujarnya melanjutkan.

“Harimau Jawa dan Bali yang endemik punah pada tahun 1980an dan 1940an, karena perburuan liar dan pembukaan hutan untuk perkebunan, sehingga hanya harimau Sumatera yang tersisa di negara kepulauan ini,” lanjut Al Jazzera.

Harimau sumatera (yang sering menjadi sasaran pemburu liar untuk diambil bagian tubuhnya) dianggap sangat terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), dan diyakini terdapat kurang dari 400 ekor di alam liar.

“Kalau terbukti (harimau jawa) masih ada, dipastikan menjadi satwa yang dilindungi. Sudah menjadi kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut serta menjaga kelestarian penduduknya,” kata Pudyatmoko.

Sementara itu, Muhammad Ali Imron Kepala Program Hutan Dan Satwa Liar WWF Indonesia, mendesak agar berhati-hati dalam mengkomunikasikan temuan ini kepada masyarakat karena takut memperingatkan para pemburu.

Dijelaskan lebih lanjut  ole Ali, bahwa Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keberadaan harimau tersebut.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler