Pandangan Iklim 2024, BMKG: Mudah-mudahan Tahun 2024 Kondisi Cuaca Indonesia Netral

- 1 Januari 2024, 23:09 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa suhu udara permukaan di Indonesia diproyeksikan akan terus naik hingga 1,3 derajat Celcius sebagai akibat dari perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa suhu udara permukaan di Indonesia diproyeksikan akan terus naik hingga 1,3 derajat Celcius sebagai akibat dari perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca. /Lampung Insider - Pikiran Rakyat/

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan dalam pandangan cuaca tersebut BMKG juga menyertakan sejumlah rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena cuaca tersebut.

Diantaranya yaitu melakukan langkah antisipatif terhadap potensi jumlah curah hujan tahunan 2023 yang melebihi rata-ratanya atau melebihi batas normalnya, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. 

Serta potensi curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau 2024.

Baca Juga: 248 Rumah Rusak dan 456 Warga Harus Mengungsi Akibat Gempa Sumedang di Penghujung 2023 dan Awal 2024

Selanjutnya, tutur Ardhasena, meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan, dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.

Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.

"Terkait penanganan musim kemarau, meskipun kemarau 2024 diprediksi tidak sekering kemarau 2023, maka tetap perlu diwaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2024 khususnya pada periode kemarau pertama di bulan Februari 2024 untuk wilayah pesisir Sumatera bagian Timur, maupun periode kemarau periode kedua mulai Mei 2024 untuk wilayah lainnya yang rawan Karhutla," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah