Arteria Dahlan Kemali Berulah, Ridwan Kamil: Segera Minta Maaf

19 Januari 2022, 10:30 WIB
Soal Pernyataan Arteria Dahlan Terkait Bahasa Sunda, Ridwan Kamil: Kalau Ada Yang Rasis, Harus Diingatkan /Humas Jabar/

MATA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar politikus PDIP Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas pernyataannya yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati yang berbicara Bahasa Sunda saat rapat.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ucap Ridwan Kamil.

Menurutnya, pernyataan Arteria Dahlan telah melukai kebhinnekaan NKRI. Dia pun mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.

Baca Juga: Petinggi PBB dan PAN Bertemu, Bahas Apa?

Baca Juga: Makanan Sehat untuk Menambah Tinggi Badan dan Menjaga Kesehatan Tulang

"Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," kata Emil.

Ridwan Kamil menyesalkan pernyataan yang dilontarkan Arteria Dahlan itu, lantaran menurutnya telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.

"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," katanya.

Baca Juga: Petinggi PBB dan PAN Bertemu, Bahas Koalisi Partai Islam 2024

Baca Juga: Lirik Lagu Hits Stephanie Poetry 'Picture Myself'. Mengisahkan Tentang Long Distance Relationship (LDR)

Ridwan Kamil mengaku dalam beberapa agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia, Emil sering melafalkan bahasa daerah di sela sambutannya. Hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.

"Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu," ujarnya.***

 

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler