Viral Laporan Salah Input Surat Suara di Sosial Media, KPU: Akui Ada Kesalahan Hitungan, Akan Segera Dikoreksi

16 Februari 2024, 22:53 WIB
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, /Dok. Antara/

 


MATA BANDUNG - Marak laporan perbedaan angka surat suara yang signifikan memenangkan pasangan calon tertentu bergema di sosial media platform X. Berbagai unggahan video memposting bukti perbedaan suara yang signifikan. Salah satutnya cuitan akun yang bernama @Boediantar4 menuliskan."1 TPS angkanya 02 dapat SETENGAH JUTA suara, Pemilu ngaco !!."

Dalam video tersebut seseorang mengatakan bahwa data yang di Jateng Kabupaten Grobogan Kecamatan Toroh Kecamatan Genteng TPS 002 yang berjumlah 561.000.

Video tersebut diposting pada 15 Februari pukul 21.05 WIB, dan hingga saat diakses kembali oleh MATA BANDUNG pada 16 Februari pukkul  22.30 WIB video tersebut telah ditayangkan 130,7 rb kali, diposting ulang oleh 3 ribu akun dan disukai oleh 4 ribu akun. 

"Temen-teman ni temuan kedua dari  di Jateng Kabupaten Grobogan Kecamatan Toroh Kecamatan Genteng TPS 002. Perolehan PBW 561.000. Masa satu TPS pemilihnya setengah juta rang dan mmemenangkan Prabowo. Ah ngaco ini, viralkan teman-teman, jelas ini kesalahan. Bukan apa-apa tapi biar segera diperbaiki oleh KPU," ujar suara yang merupakan perwakilan dari DPP Indonesia Gemilang.

Baca Juga: KPU Akui Banyak Kesalahan Input Hasil Suara Pemilu, Hasyim: Tidak Ada Niat Manipulasi dan Mengubah Hasil Suara

Viral Laporan Kesalahan Input Formulir di Sosial Media, KPU: Akui Kesalahan Hitung Suara dan Segera Dikoreksi

Temuan lainnya berasal dari cuitan akun yang bernama Pena Semesta @khidir_mufty, yang diposting pada 15 Februari 2024 pukul 21.29 WIB, telah mendapatkan31,4 ribu tayangan ketika diakses MATA BANDUNG ppada 16 Februari 22.33 WIB.

"YTH@KPU_ID @bawaslu_RI. Malam ini saya menemukan penggelembungan suara utk paslon 02 sejumlah 300 suara," cuit @khidir_mufty sambil memposting bukti foto formulir C1 dan sebuah tangkapan layar portal KPU.

Selanjutnya, cuitan laporan terkait kesalahan input surat lainnya yang berasal dari akun bernama Mina @m1n4_95," Kecurangan jelas didepan mata, web resmi KPU pkl 19.00 suara Prabowo masih 51 persen, jam 19.30 tiba-tiba berubah jadi 56 persen.. Suara Anies tiba-tiba hilang 3,4 juta suara.. Gila ini KPU curangnya terang-terangan. Kenapa setelah total suara masuk bertambah, justru suara Anies malah hilang?," tulisnya mempertanyakan.

Baca Juga: Waduh! Ratusan Juta Serangan Diarahkan ke Situs Resmi KPU, Betty Epsilon: Sekarang Sudah Mulai Recovery

Viral Laporan Salah Input Surat Suara di Sosial Media, KPU: Akui Ada Kesalahan Hitungan, Akan Segera Dikoreksi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia akan segera mengoreksi salah konversi agar sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) dapat membaca catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 atau data Formulir Model C1-Plano.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, formulir Model C1-Plano yang diunggah ke Sirekap secara otomatis dikonversi. Dia menyatakan bahwa kesalahan terjadi dalam proses konversi.

Di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, Hasyim menyatakan bahwa antara unggahan formulir C hasilnya dengan konversinya yang salah, terjadi pemantauan melalui sistem yang ada di KPU pusat.

 

"Kami di KPU pusat melalui sistem yang ada, itu termonitor mana saja antara unggahan formulir C hasilnya dengan konversinya salah, itu termonitor," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin.

Dia menyatakan bahwa KPU telah memantau kesalahan hitung dan akan segera melakukan koreksi atas kesalahan konversi tersebut.

Baca Juga: Duh! Marak Temuan Kesalahan Input Data, Bawaslu Minta KPU Segera Perbaiki Sirekap

Viral Laporan Kesalahan Input Formulir di Sosial Media, KPU: Akui Kesalahan Hitung Suara dan Segera Dikoreksi

"Kami sebenarnya mengetahui dan tentu saja untuk yang penghitungan atau konversi dari yang formulir ke angka-angka penghitungan akan kami koreksi sesegera mungkin," jelasnya.

Sementara itu, Lolly Suhenty, anggota Bawaslu Republik Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki masalah Sirekap tersebut.


"Dalam konteks ini memang Bawaslu sedang terus mencermati berbagai proses yang dilakukan. Kami mendapatkan informasi juga sampai hari ini Sirekap masih dalam kondisi belum bisa diakses ya karena sedang dalam perbaikan," ujarnya.

Namun, Lolly menyatakan bahwa publik harus memahami bahwa Sirekap hanyalah alat bantu, bukan penentu hasil pemilihan 2024.

"Tetapi sekali lagi masyarakat harus memahami, publik harus mengetahui bahwa Sirekap hanya alat bantu. Yang autentik itu saat proses rekapitulasi secara manual berjenjang. Kita akan melalui proses itu dari hari ini, 15 Februari sampai tanggal 20 Maret," katanya.

Untuk diketahui, informasi tentang Sirekap yang diduga di-mark-up saat ini tersebar luas di media sosial X. Informasi ini terdiri dari sejumlah data yang berbeda yang menghubungkan hasil Sirekap dengan hasil perolehan suara di TPS.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA Sosial Media

Tags

Terkini

Terpopuler