MATA BANDUNG - Beberapa data kasus Covid -19 terlambat diupdate oleh pemerintah pada dua bulan terakhir.
Kasus yang terlambat di update pada dua bulan terakhir dikarenakan adanya keterlambatan pelaporan pada kasus terkonfimasi positif, kasus sembuh dan kasus meninggal karena terjangkit Covid -19.
Keterlambatan pelaporan beberapa kasus Covid -19 dibenarkan oleh Kementrian kesehatan (Kemenkes), dan sampai saat ini kurang lebih 50 ribu kasus yang belum teruodate pada dua bulan terakhir.
“Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus ini dalam waktu sesingkat-singkatnya, agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang telah disampaikan kepada publik setiap harinya.
Menurut Siti Nadia Tarmizi saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan agar pemerintah dapat menentukan kebijakan level PPKM lebih tepat.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data kasus Covid -19 agar dapat melakukan perbaikan terus menerus untuk bisa menyajikan kualitas data secara nasional.
Siti Nadia Tarmizi menyampaikan pada awak media bahwa secara nasional terjadi penurunan kasus konfirmasi positif Covid -19 sebanyak 18 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.