Memasuki Masa Pancaroba, Jokomi Minta BMKG Indentifikasi Prakiraan Cuaca Di Indonesia Kedepan

- 8 Agustus 2022, 16:24 WIB
Memasuki Masa Pancaroba, Jokomi Minta BMKG Indentifikasi Prakiraan Cuaca Di Indonesia Kedepan
Memasuki Masa Pancaroba, Jokomi Minta BMKG Indentifikasi Prakiraan Cuaca Di Indonesia Kedepan /Ilhamdi T/BMKG

MATA BANDUNG - Memasuki masa panca robah, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta BMKG mengidentifikasi risiko perubahan iklim atau cuara dan dampaknya secara menyeluruh.

Jokowi menyebutkan, mengidentifikasi sejak dini mengenai perubahan cuaca agar mudah meminimalisir bencana yang akan terjadi

“Mengidentifikasi, adaptasi apa saja yang bisa kita lakukan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan peralatan untuk permodelan cuaca dan iklim yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit,” kata Presiden Jokowi dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional BMKG 2022 secara daring dipantau di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Fakta Kim Joo Hun Pemeran Wali Kota dalam Drama Big Mouth, Aktor Tersibuk Selama Pandemi

Baca Juga: Kota Spesial, Sejarah Purwakarta Dengan Deretan Peninggalan Belanda dan Jepang

Jokowi juga meminta BMKG memperkuat layanan informasi dan literasi, terutama di wilayah pertanian dan perikanan agar petani dan nelayan bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem.

BMKG juga diminta memperluas cakupan forum sekolah lapang iklim dan sekolah lapang cuaca nelayan agar dampaknya lebih signifikan.

“Dampak dari perubahan iklim ini sangat serius. Kita perlu memiliki kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan serta sistem peringatan dini ketika bencana akan terjadi,” ujarnya.

BMKG, menurut Jokowi, memiliki peran sangat strategis untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan nasional. BMKG harus berfungsi untuk mengawasi, memprediksi dan mengeluarkan peringatan dini tentang kondisi cuaca dan iklim ekstrem.

Baca Juga: Lirik Lagu Alun Alun Nganjuk, Denny Caknan ft Yeni Inka, Trending di YouTube

“Ini sangat membantu untuk perumusan strategi pencegahan dan penanggulangan,” katanya.

Saat ini, kata Jokowi, dunia menghadapi tantangan perubahan iklim yang kritis. Organisasi Meteolorogi Dunia menyatakan indikator perubahan iklim dan dampak perubahan itu pada 2021 makin memburuk, yang terindikasi dari kondisi tujuh tahun terakhir telah menjadi tujuh tahun dengan suhu terpanas.

“Kondisi ini menjadi tantangan nyata bagi kita. Penanggulangan perubahan iklim menjadi isu prioritas dan tantangan global setelah meredanya COVID-19,” katanya.

Dampak perubahan iklim, menurut Jokowi, sangat luas dan multi-sektoral. Salah satu dampak itu adalah terjadinya bencana alam dan timbulnya ancaman ketahanan pangan.

Baca Juga: Cek! Lowongan Kerja Bandung 2022 Lulusan SMP, Syarat Mudah Gaji Kompetitif!

“FAO (Badan Pangan Dunia) menyebutkan lebih dari 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi lebih dari 80 persen sumber pangan dunia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius, perlu penanganan yang komprehensif, perlu antisipasi sedini mungkin, secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” ucap Kepala Negara.

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah