Persoalan Program Petani Milenial Jawa Barat Terungkap Lewat Cuitan Twitter, Ini Kronologi Lengkapnya

- 3 Februari 2023, 22:13 WIB
Ilustrasi program petani milenial.
Ilustrasi program petani milenial. /@PetaniMilJabar/

MATA BANDUNG - Program Petani Milenial yang digagas Ridwan Kamil kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, banyak persoalan muncul dari program yang diunggulkan Pememrintah Provinsi Jawa Barat ini.

Permasalahan terkait Petani Milenial ini muncul setelah salahsatu pesertanya curhat di jejaring sosial twitter terkait perjalanan program yang diikutinya ini. Lewat akun bernama @eesss_ ini peserta program Petani Milenial mengutarakan kronologi persoalan ini.

Berikut twit lengkap terkait kronologi persoalan program Petani Mileneal yang dibagikan akun @eesss_  pada 1 Februari 2023:

Baca Juga: Jebakan Cinta 'Love Bombing': Berawal dari Perhatian Pasangan Berujung Pada Hubungan yang Menyakitkan

Selaku "korban" dari program Petani Milenial Jawa Barat, izinkan saya untuk bercerita mengenai kronologi dari program unggulan Jawa Barat ini.

Assalamualaikum Kang @ridwankamil punten Kang saya mau cerita tentang Program Akang yaitu Petani Milenial Jawa Barat. Tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya mohon maaf jika saya bercerita disini. Karena sejauh yang saya tahu, apabila saya bercerita atau menyampaikan keluhan mengenai program ini melalui bawahan akang, pasti isinya berubah. Alhasil tidak ada langkah penyelesaian hingga terjadilah seperti hari ini. Jadi saya harap akang bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama penyelenggaraan program PM khususnya komoditas Tan Hias Lembang.

Saya sendiri merupakan peserta Petani Milenial Tanaman Hias batch 1 komoditas tanaman hias yang berlokasi di Lembang bersama 19 orang lainnya. Akang masih inget ngga? Dulu kita serah terima tanaman hias secara virtual, nah itu saya kang.

Baca Juga: Tanda-tanda Seseorng Dengan Inner Child, Pengalaman Masa Kecil yang Pengaruhi Perilaku

Saya tidak akan menceritakan dari mulai pendaftaran karena udah pasti ruwet banget. Dan disitu saya masih benar-benar berpihak kepada penyelenggara bahkan sempat beberapa kali berhadapan langsung dengan peserta yang "mengamuk" demi melindungi nama baik program.

28 Juli 2021 - Dilaksanakan launching petani milenial di Lembang. Dalam launching ini terdapat beberapa agenda salah satunya penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara kami peserta dengan PT. AJ. Kami diminta menandatangani perjanjian itu padahal kami belum tau isinya seperti apa. Akhirnya penandatanganan hanya simbolis dan ditunda sampai acara selesai.

Setelah acara selesai barulah kami melakukan bedah isi dari PKS. Dari sini sebenernya udah kecium bau busuknya

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Jumat 3 Februa Oktober 2022, Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat

Karena pada saat itu kami masih goblok dan terbuai ucapan manis serta diyakinkan oleh rengrengan PT. AJ maka kami tandatangani PKS itu. Kami juga heran, kok bisa ya kita mau. Tapi yasudahlah, tanda tangan sudah terlanjur dibubuhkan. Budidaya tanaman pun kami lakukan dengan mendapat bimbingan dari CV. MI. Dan perlu diketahui, dalam awal budidaya pun kami tidak mendapatkan indukan secara utuh. Tiap peserta harusnya mendapatkan 300 indukan tanaman namun waktu itu tertunda karena alasan pengiriman sehingga baru mendapat separuhnya saja.

Mau liat kualitas indukan? Nih :) Udah terlambat, eh dapetnya ampas. Tapi offtaker waktu itu tanggung jawab kok, ngasih tanaman lebih akhirnya tapi di akhir november. (Disertai sejumlah bukti foto tanaman)

Pertengahan Agustus - Perwakilan dari PT. AJ datang kepada kami dengan membawa sebuah kertas. Isinya bener-bener janggal. Utang yang semula 50 Jt/orang menjadi 75 jt. Lalu harga jual tanaman yang seharusnya 50.000 menjadi 55.000. Dan kami diminta untuk menandatangani kertas itu. (Disertai foto daftar biaya yang disebut)

Baca Juga: Stabilkan Harga di Kota Bandung, Pemkot dan Bulog Distribusikan Beras Dengan Harga Lebih Murah

Jelas kami tidak mau apalagi tidak mendapat penjelasan sama sekali, tapi yaudah surat ini gausah terlalu dihiraukan karena dalam perjalanannya isinya juga hangus dengan sendirinya. Ini cuma ngegambarin aja betapa ruwetnya waktu itu.

20 Agu 2021 - Tanaman terserang penyakit. Sejak awal kedatangan tanaman dari offtaker kami sudah tahu keberadaan jamur ini. Namun tidak kami hiraukan karena kami belum tau dampaknya sampai seperti ini. Alhasil daun tanaman jenis Amydrium silver kami babad habis lalu dibakar. (Disertai foto daun tanaman)

Yang kami highlight adalah ruwetnya penyelesaian masalah ini. Tapi untungnya PT.AJ ada di pihak kami dan meminta offtaker mengirimkan indukan yang baik.

28 Agustus - Dilaksanakan akad dengan Bank BJB. Ini awal cerita kami resmi berhutang. Program ini menggunakan utang (KUR) dari BJB karena dalam awal penyelenggaraannya program ini tidak memiliki anggaran/tidak menggunakan APBD.

Jadi kasarnya program ini dibiayai oleh kami dalam bentuk utang atas nama kami sendiri. Dan kami tidak memegang uang sepeser pun dari KUR kami. Seluruh dana KUR dikelola oleh PT.AJ lalu diberikan dalam bentuk barang kepada kami.

Karena dalam program, jadi mendapat kemudahan dalam mengakses KUR. Dari yang seharusnya menggunakan agunan/jaminan, dalam program ini tidak perlu karena ada PT.AJ yang sekaligus menjadi Avalist/Penjamin dalam program ini.

27 Okt 2021 - Dibangun atap plastik UV untuk greenhouse. Di bulan agustus tanaman kami terserang penyakit yang penyebarannya didukung oleh air hujan. Bisa dibayangkan budidaya tanaman hias di musim hujan tanpa adanya naungan plastik. Apalagi waktu itu setiap hari Lembang hujan. (Disertai foto kondisi tempat budidaya)

barulah pada akhir Oktober dibangun atap plastik. Alasan baru dibangun karena pada saat awal tidak ada anggaran. Jadi pembangunan ini dibiayai oleh PT.AJ bukan dari APBD/KUR kami. (Disertai foto kondisi tempat budidaya)

Setelah menggunakan atap plastik UV ini barulah kami bisa serius budidaya tanaman karena selama 3 bulan pertama tanaman kami selalu rusak karena hujan. Akibatnya kami kehilangan 1 siklus panen ditambah terlambatnya kedatangan indukan.

Akhir November - Barulah kami mendapatkan seluruh indukan tanaman. Offtaker pun mengganti indukan yang rusak di awal dan memberi beberapa kelebihan tanaman. Terima kasih. Tapi kami tetap kecewa karena sudah kehilangan 1 siklus.

9 Des 2021 - Panen Perdana. Hari itu menjadi tanggal pertama kali kita panen setelah 5 bulan budidaya. Dan hasilnya pun sangat kecil hanya 1046 tanaman yang mampu kita panen. Karena masih banyak tanaman yang dalam masa pemulihan.

Januari - Karena panen pertama hasilnya kecil maka tidak ada bagi hasil untuk kami. Namun PT. AJ memberikan uang 2.5 Jt kepada kami sebagai bentuk apresiasi/reward. Begitupun kepada petani milenial di komoditas yang lain.

21 Feb 2022 - Kami terkena Covid. Ini diluar konteks tapi ada kesan tersendiri apabila mengingatnya. Kami diisolasi di Mess, untungnya Bapak kepala balai sangat baik, namanya Pak Tata. Beliau benar-benar memperhatikan kami dan kami juga dihubungkan dengan puskesmas terdekat.

Segala halnya beliau mau mengurusi, karena kami jauh dari orang tua serta domisili kami pun berasal dari berbagai daerah Jawa Barat. Terima Kasih Pak. Kalo Pak RK mau ngasih penghargaan, bapak bisa berikan kepada Bapak ini, karena pekerja hariannya pun benar-benar diperhatikan.

3 Maret 2022 - Sembuh dari Covid, kami langsung panen tanaman untuk kedua kalinya. Alhamdulillah naik drastis hasilnya menjadi 5540 tanaman. Kalo dirupiahkan berapa? Kalikan saja 50.000 per tanaman. Tapi sayang, uangnya ghaib.

18 Maret 2022 - dilaksanakan rapat evaluasi pasca panen. Hasilnya apa? Nihil kita tidak mendapatkan apapun karena uangnya pun masih ghaib. Sepulang rapat, ada salah satu teman kami yang ingin mengundurkan diri saking putus asa nya.

24 Maret 2022 - Inaugurasi Petani Milenial angkatan 2021 di Bogor. Suasana masih panas karena kami tidak mendapatkan pembayaran, sehingga tadinya kami mengancam tidak akan ikut kegiatan tersebut. Tapi karena mendapatkan uang saku, gas aja. Jujur inimah satu-satunya alasan. (disertai foto bersama saat kegiatan)

Kala itu inaugurasi sampai masuk salah satu episode kick Andy. Kami tersenyum saja karena narasumber yang ditampilkan bukan bentukan dari program ini. Melainkan mereka yang telah sukses jauh sebelum adanya program ini. Dan jumlahnya pun kami kaget, hah 1249, darimana aja itu.

14 Apr 2022 - Kami melaksanakan panen yang ke 3. Kok jarak panennya deket? Ini merupakan akumulasi dari tanaman yang sebelumnya dalam masa pemulihan. Dan dari pergeseran panen kedua yang seharusnya Februari. Tetapi karena Covid mengharuskan mundur ke Maret.

Kalo dirupiahkan waktu itu sebesar Rp. 373.800.000. Besar ya, tapi tetep masih besar persentase untuk ke Bank. Kita mendapatkan sebagian kecilnya saja, itupun karena kami memaksa karena akan lebaran.

Editor: Havid Gurbada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x