Pengungsi Rohingya Urusan Siapa? Gelombang Pengungsi Terus Berdatangan ke Wilayah Aceh

- 3 Desember 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi Seratusan Pengungsi Rohingya Terus Berdatangan dan Tiba Lagi di Kota Sabang Provinsi Aceh
Ilustrasi Seratusan Pengungsi Rohingya Terus Berdatangan dan Tiba Lagi di Kota Sabang Provinsi Aceh /

MATA BANDUNG - Krisis pengungsi Rohingya di Indonesia, khususnya Aceh, belakangan mencuat lagi. Pengamat sekaligus dosen Hukum internasional UI Prof Dr Hikmahanto Juwana, secara tegas dalam wawancara dengan Metro TV beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pemerintah harus mengirim para pengungsi ilegal Rohingya tersebut dikembalikan ke Bangladesh atau ke pulau terpencil sehingga tidak ada sentuhan dengan masyarakat lokal dan mereka tidak menjadi pengungsi ilegal.

Ia juga menyatakan bahwa persoalan pengungsi Rohingya memang persoalan HAM internasional dan dirinya tidak anti terhadap HAM, apalagi mandat alinea IV pembukan UUD 1945.

Namun, ketika pengungsi ini berada di Aceh, Hikmahanto berpendapat bahwa memang sebaiknya pengungsi tersebut dikembalikan.

"Bukan tidak peduli dengan masalah HAM tetapi masalahnya anggaran untuk urusan ini ada atau tidak, terlebih pemerintah pusat menyerahkan urusan ini ke penerintah daerah," ujarnya. 

Baca Juga: Heboh Pengungsi Rohingya, Begini Protokol Status Orang Tanpa Kewarganegaraan Diatur Konferensi PBB di Jenewa

Tutup UNHCR Jakarta

 Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,
Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,
Ia juga menegaskan, "Kantor UNHCR di Jakarta sebaiknya ditutup sehingga pengungsi tidak membanjiri Indonesia," tegas Hikmahanto yang juga Rektor Universitas Jend. Ahmad Yani itu. 

Kementerian Luar Negeria RI pun sudah menyatakan tidak berkewajiban untuk menampung pengungsi dari Rohingya. Kepada TEMPO.CO juru bicara Kemelu Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa Indonesia bukan merupakan pihak dari Konvensi Pengungsi 1951, sehingga kepada pihak-pihak yang memaksakan rakyat Aceh untuk menerima pengungsi itu. 
 
"Sebaiknya coba dulu tinggal di Aceh dan hidup berdampingan dengan para pengungsi itu," ujar Iqbal.
 
Bahkan Kapolda Aceh meminta UNHCR ikut bertanggung jawab atas kedatangan rombongan-rombongan pemgungi ini. Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko kemudian meminta lembaga UNHCR ikut bertanggung jawab soal ini Beliau mengatakan bahwa para pengungsi Rohingya sudah memiliki kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh dengan bahasa Bangladesh.
 
Ini artinya apa, ini bukan tanggung jawab pemerintah kita semata tapi UNHCR harus memiliki tanggung jawab kenapa pengungsi itu bisa lolos dari Bangladesh.
 

Asal-usul Rohingya

Ratusan warga Rohingya dini hari tadi Sabtu 2 Desember 2023 mendarat di pesisir pantai Ie Meulee, Sabang, Aceh. Namun warga setempat menolak kedatangan mereka.
Ratusan warga Rohingya dini hari tadi Sabtu 2 Desember 2023 mendarat di pesisir pantai Ie Meulee, Sabang, Aceh. Namun warga setempat menolak kedatangan mereka.
Kasus Rohingya terjadi salah satunya karena adanya kecemburuan terhadap etnis ini yang setiap tahun populasinya terus bertambah. Etnis ini pun di anggap imigran gelap dan pelintas batas dari Bangladesh.

Lalu siapa sebenarnya Rohingya? Rohinguya merupakan etnis muslim dari bengal yang berada di Arakan. Kehadiran mereka ada sejak zaman kerajaan Mrauk U yaitu pada zaman raja Narameikhla (1430-1434).

Dan puncaknya pada saat Inggris menguasai Rakhine, mereka banyak memasukan orang bengali untuk bekerja sebagai petani. Di tahun 1920-an jumlah penduduk imigran ini terus bertambah. Dan hal ini membuat penduduk lokal khawatir dengan keberadaannya. Hal ini pula yang menjadi cikal bakakonflik antara penduduk lokal dengan para rohingya.

Kemudian pernyataan Presiden Myanmar Thein Sein dalam Aljazeera, 29 Juli 2012 mempertegas bahwa Myanmar tidak mungkin memberikan kewarganegaraan terhadap Rohingya. Hal ini semakin memperburuk keadaan etnis Rohingya di Myanmar.

Baca Juga: Kapal Pengungsi Etnis Rohingya Terus Berdatangan, Kemana TNI AL dan POLAIRUD?

Konflik Rohingya terus terjadi walaupun mereka berada dalam kamp-kamp perlindungan. Di sana justru mereka masih mengalami kekerasan, pemerkosaan bahkan pemerasan. Mereka pun tidak mempunyai hak mendapatkan pendidikan hingga pekerjaan yang layak.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA Metro TV kumparan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x