Makna Senyum dan Gestur Para Capres di Debat Perdana Menurut Para Pakar, Ternyata Tidak Seperti yang Terlihat

- 13 Desember 2023, 22:59 WIB
Tiga calon presiden, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada debat perdana Selasa malam, 12/12/2023 di KPU.
Tiga calon presiden, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada debat perdana Selasa malam, 12/12/2023 di KPU. /ANTARA

MATA BANDUNG - Debat Calon Presiden (Capres) 2024 yang telah berlangsung Selasa malam, 12/11, tak hanya menarik untuk bahas apa yang didebatkan. Seorang pakar gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari mengungkapkan arti di balik senyuman yang sering diberikan oleh Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, saat debat perdana capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Dari pengalaman sebelumnya di mana Ganjar seringkali menunjukkan dominansi perasaannya yg terlihat melalui mikro ekspresi, saat ini sudah memiliki antitesis dengan seringkali menampilkan social smile (senyum sosial),“ kata Monica yang lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia kepada ANTARA, Rabu, 13/11.

Monica menjelaskan, bahwa ekspresi senyuman tersebut ditunjukkan untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya ia rasakan. Ekspresi tersebut, menurutnya, dapat dirasakan sebagai pesan non verbal bahwa ia ingin menunjukkan ketenangannya. Senyum itu juga dapat diartikan bahwa Ganjar ingin menampakkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan respon lawan mainnya saat itu, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Ganjar ingin menampakkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan respon lawan mainnya saat itu, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Ganjar ingin menampakkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan respon lawan mainnya saat itu, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. ANTARA

“Ekspresi ini menutupi perasaan yang sesungguhnya, dan bisa dirasakan sebagai pesan non verbal ‘saya tidak menyerang anda atau saya tidak terpengaruh dengan respon anda’” ujar Monica.

Lebih lanjut, Monica mengatakan ada dua dasar yang diamati, yakni feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan), bagaimana korelasi antara pernyataan verbal dan non verbalnya (Yang terlihat dalam mimik wajah, bahasa tubuh, dan suara).

Ia menilai, logika dan pemikiran Ganjar didukung dengan keselarasan antara kanal fisiologis (ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara) dengan verbalnya.

“Ganjar didukung dengan data dan kaya pengalaman sehingga tidak terjadi kebocoran-kebocoran sinyal emosi untuk berpikir keras dalam merespon,” imbuh Monica.

Mantan Gubernur DKI ini banyak menyampaikan hal yang berkenaan dengan perasaan saat debat perdana capres.
Mantan Gubernur DKI ini banyak menyampaikan hal yang berkenaan dengan perasaan saat debat perdana capres. ANTARA

Sementara untuk Anies Baswedan, Monica berpendapat bahwa mantan Gubernur DKI ini banyak menyampaikan hal yang berkenaan dengan perasaan saat debat perdana capres.

“Ini sangat terlihat pada saat penyampaian visi misi, di momen ini Anies menyampaikan kelemahan paslon lawan daripada fokus kepada perubahan apa yang ingin diusungnya,” kata Monica.

Menurutnya, lebih banyak “rasa” juga terlihat dari pilihan kata yang digunakan oleh Anies, misalnya saat menyampaikan kalimat penutup dengan frase “Saya rasa..”.

Selain itu, pakar gestur dan mikroekspresi berlisensi dari Inggris tersebut menemukan bahwa Anies banyak menampilkan gerakan membasahi bibir.

Hal ini bisa memiliki beberapa arti tergantung pada konteks dan situasi di mana gestur tersebut terjadi, bisa merupakan tanda kegugupan atau ketidaknyamanan sebagai respon terhadap situasi yang menegangkan atau sulit.

Gestur ini, lanjut Monica, dapat juga berarti sedang mempertimbangkan sesuatu atau berpikir. Pada beberapa kasus, gestur tersebut juga mencerminkan ketidaksetujuan atau keengganan akan hal yang kurang ia sukai. Atau secara umum bisa juga menjadi penanda kondisi kehausan.

“Menyampaikan sesuatu dengan gaya retorika adalah merupakan garis dasar dari Anies, sehingga kedalaman esensi gagasan kurang dapat ditangkap,” Monica menjelaskan.

intonasi dan nada bicara sangat menggambarkan kondisi emosional Prabowo.
intonasi dan nada bicara sangat menggambarkan kondisi emosional Prabowo. ANTARA

Sedangkan untuk Prabowo Subianto, Monica menilai mungkin terlihat spontan dan tanpa beban saat debat perdana capres, namun hasil analisa gestur dan mikroekspresi menyatakan sebaliknya.

“Secara umum, Prabowo terlihat spontan dan tanpa beban, namun benar kah demikian? Tidak!” kata dia.

Dengan mempertimbangkan riwayat kondisi kesehatan Prabowo, analisa terhadap ekspresi wajah melalui pergerakan mikro otot-otot wajah menjadi kurang akurat, sehingga boleh diabaikan. Namun demikian, untuk mengetahui kondisi emosional, Monica berhasil menganalisa melalui suara dan gaya verbal yang digunakan.

Hasilnya, intonasi dan nada bicara sangat menggambarkan kondisi emosional Prabowo. Hal itu salah satunya terlihat saat ia merespon pertanyaan Anies mengenai perasaannya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Anies menyebut putusan MK yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming sebagai cawapres itu cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Anwar Usman, sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu.

“Sebagai contoh, Prabowo menggunakan suara bawah untuk merespon ketika Anies menanyakan perihal perasaannya terhadap putusan MK. Beliau mengatakan ‘Mas Anies... Mas Anies..' juga dengan respon suara ke Ganjar ‘come on mas Ganjar’ kemudian ‘sorry ye.. sorry ye..’ hal ini mengindikasikan keterlibatan emosi kemarahan yang dalam,” jelas Monica.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah