Guru Besar Komunikasi UNPAD: Paslon No 1 dan 3 Miliki Kemampuan Komunikasi yang Baik, Lugas, Logika Terjaga

- 26 Januari 2024, 22:25 WIB
Penampilan tiga cawapres dalam Debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Minggu (21/1/ 2024) malam
Penampilan tiga cawapres dalam Debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Minggu (21/1/ 2024) malam /

MATA BANDUNG - Debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 ke-4 telah berlangsung pada Minggu 21 Januari 2024 yang lalu. Dalam debat ke empat ini, tema yang diusung adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Debat cawapres ke empat kemarin melahirkan perbincangan yang masif di dunia maya dan sosial media. Warganet seakan tak henti-hentinya menjadikan debat cawapres ke empat kemarin sebagai bahan perbincangan. Tak jarang perbincangan itu menggiring opini dan mengupas satu demi satu segala hal yang terjadi dalam acara debat cawapres tersebut menjadi sebuah diskusi baru.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., mengatakan bahwa kemampuan menyampaikan pesan verbal dan non-verbal para pasangan calon (paslon) selama debat terlihat berbeda.

“Perbedaan itu bisa dilihat dari bobot, keluasan wawasan dan kedalaman, penggunaan bahasa yang efektif dalam arti mudah dipahami, cara membangun argumen atau logika serta permainan bahasan non verbal untuk menegaskan atau mengaksentuasikan maksud yang disampaikan,” terang Prof. Atwar menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi.

Baca Juga: Botol Plastik yang Disindir Gibran Saat Debat Cawapres Disiapkan oleh Panitia dari KPU

Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD
Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD

Menurut Atwar, pada sesi menjawab pertanyaan panelis kelihatannya Paslon masih bermain aman dengan mengajukan statement yang kadang normatif, sehingga suasana debat belum greget atau menggigit.

“Walaupun jika disimak secara teliti dan berhati-hati ada kesan Paslon nomer dua kurang yakin dan tegas dan kurang menggambarkan visi koalisinya. Tapi secara keseluruhan masih tetap terjaga dan Paslon mampu menyampaikan gagasannya,” tutur pria kelahiran Sumedang tersebut.

“Kesan bermasalah sebenarnya muncul pada saat sesi tanya jawab antar Paslon. Ada kesan salah satu Paslon yang bermain dengan pertanyaan yang tidak dibangun dengan logika latar belakang yang baik dan kuat. Bertanya hanya sekedar untuk membuat lawan tidak tahu sehingga tidak mampu menjawab,” kata Guru Besar Komunikasi UNPAD yang pernah menjadi relawan UNICEF tersebut.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah