MATA BANDUNG - Guru Besar Komunikasi Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi, menyebutkan dalam debat cawapres ke dua Mahfud memiliki nilai yang paling baik.
“Pengalaman Beliau membantu menjelaskan seluruh isu atau agenda debat dengan baik. Pertanyaan dari panelis dijawab sesuai substansi pertanyaan. Tidak melebar kemana-mana,” terang Atwar.
“Beliau paham soal agraria, komunitas adat terpencil, dan pelanggaran hak pengelolaan pertanahan dari berbagai dimensi termasuk contoh-contoh kasus dimana Beliau terlibat menanganinya,” ujar Atwar saat dihubungi MATA BANDUNG pada 26 Januari 2024.
Menurut Prof. Atwar wawasan dan pengalaman Mahfud MD menjadi kekuatan saat debat cawapres baik kedua maupun ke empat.
“Kekayaan ilustrasi tersebut, terutama saat menggali kasus pertanyaan yang digunakan Pak Jokowi dalam debat di Pemilu 2019, dipakai oleh beliau untuk “menyerang” Gibran atau Paslon 02 akan membuat grogi atau nerves yang ditanya (Gibran),” kata pria yang memiliki hobi bersepeda tersebut.
“Selain mungkin tidak mengira akan ditanyakan, sebenarnya Paslon 02 tahu jika pertanyaan itu adalah jebakan atau perangkap dimana jawaban apapun yang disampaikan 02 Prof Mahfud sudah punya peluru serang berikutnya, yang berhubungan dengan kebijakan Pemerintahan sekarang yang tidak konsisten dengan apa yang ditanyakan pada debat Pemilu 2019,” papar Prof Atwar.
Hingga saat ini media sosial masih ramai dengan perbincangan seputar capres-cawapres dan aksi kampanye yang dilakukan oleh para paslon. Menurut pantauan tim MATA BANDUNG pada tanggal 27 Januari 2024 pukul 10:32 WIB, hashtag #TabrakProf menjadi trending topic. Diperbincangkan oleh sekitar 15,4 ribu postingan terkait #tabrakProf.