MATA BANDUNG - Hingga kini, debat cawapres masih menjadi perbincangan yang hangat di tengah masyarakat. Isu-isu yang dibahas hingga tindak tanduk yang dilakukan para pasangan calon (paslon) calon wakil presiden (cawapres) pada saat acara Debat Cawapres ke empat pada 21 Januari yang lalu, masih ramai menjadi perbincangan di berbagai platform media online dan media sosial.
Guru Besar Komunikasi Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., menyebutkan jika aksi paslon 01 dan 03 paling berhasil menyita apresiasi bagi dirinya.
"Gaya komunikasi Prof Mahfud yang akademik intelektual sekaligus juga memiliki pengalaman birokrat yang panjang, menyebabkan gaya komunikasinya lebih lugas, clear dan kaya wawasan isu debat," ungkap Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD ketika dihubungi MATA BANDUNG melalui whatsapp.
"Paslon 01 memiliki kemampuan retoris yang baik bahkan sangat baik, juga diikuti pemahaman susbtansi isu yang sudah diasah atau dilatih. Gaya retoris dakwah sangat menonjol, kutipan ayat suci Alquran menegaskan kekuatan Paslon 01 yang berasal dari pesantren dan pemimpin partai berbasis agama," ujar Atwar, dosen ilmu komunikasi yang menggemari olahraga gowes ini.
Atwar melanjutkan, "Apakah ketiga Cawapres berhasil menjelaskan isu-isu krusial yang diangkat,?" menurutnya, "Tentu tidak."
"Kemampuan menjelaskan ketiga Cawapres kurang berimbang. Dari segi bobot jelas Cawapres yang memiliki pengalaman akademik dan birokrasi yang panjang (03) tentu lebih mampu bisa menjelaskan dengan baik dan berbasis empiris, saat merespon pertanyaan yang berasal dari panelis," ungkap pria kelahiran 1965 ini.