Anies Baswedan di Acara Desak dan Slepet AMIN: Pengemudi Ojol adalah Pekerja, Dianggap Mitra Saja Tidak Tepat

- 29 Januari 2024, 20:00 WIB
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) dan Muhaimin Iskandar (kanan) menjawab pertanyaan warga saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). Desak dan Slepet Amin itu membahas sejumlah permasalahan yang dirasakan pengemudi ojek online, buruh, dan pekerja. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) dan Muhaimin Iskandar (kanan) menjawab pertanyaan warga saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). Desak dan Slepet Amin itu membahas sejumlah permasalahan yang dirasakan pengemudi ojek online, buruh, dan pekerja. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt. /Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO



MATA BANDUNG - Calon Presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, mengatakan bahwa sebagai pekerja yang dijamin oleh negara, pengemudi ojek online harus memiliki hak dan perlindungan yang sama.

Dalam acara Desak dan Slepet AMIN, yang diikuti secara online di Jakarta pada hari Senin, 29 Januari 2024, Anies mengucapkan terima kasih kepada para pengemudi ojek online yang datang ke acara tersebut tanpa membayar biaya transportasi.


"Menurut saya, harus kita tegaskan bahwa (pengemudi) ojol (ojek online) adalah pekerja. Jadi, walaupun di undang-undang itu (UU Cipta Kerja) disebut sebagai pekerja di luar hubungan kerja, tetapi disebut semata-mata mitra saja; itu juga menurut saya tidak tepat," ucap Anies.

Menurut Anies, melihat praktik taksi dan ojek online di beberapa negara, menggaji mitra pengemudi melalui aplikasi tersebut justru meningkatkan biaya.

Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Anies Baswedan di Tegallega Bandung: Adil, Makmur, untuk Semua!

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) menyapa pengunjung saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). Desak dan Slepet Amin itu membahas sejumlah permasalahan yang dirasakan pengemudi ojek online, buruh, dan pekerja. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) menyapa pengunjung saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). Desak dan Slepet Amin itu membahas sejumlah permasalahan yang dirasakan pengemudi ojek online, buruh, dan pekerja. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt. ANTARA FOTO

Pada akhirnya, para pengemudi meninggalkan perusahaan, yang berdampak negatif baik pada pengemudi maupun perusahaan.

"Jadi, menurut saya, prinsipnya, pekerja kita harus duduk bersama untuk merumuskan pola; yang barangkali kalau Indonesia berhasil, Indonesia bisa menjadi negara pertama yang merumuskan pola kerja hubungan antara aplikator dengan pekerja," kata Anies.

Anies menyatakan bahwa pola yang tepat belum ditemukan untuk fenomena tersebut. Namun, pada dasarnya, negara harus hadir untuk memberikan jaminan kerja dan kesehatan kepada semua karyawan yang bekerja di industri ojek online.

"Bahkan, kalau dalam catatan kami, semua regulasi yang terkait dengan ini harus disiapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja, tidak boleh absen. (Pemerintah) Justru harus hadir dan menyusun regulasi untuk para pekerja online," jelasnya.

Selain itu, Anies menyatakan bahwa pengemudi ojek online akan menerima semacam jaminan sosial ketenagakerjaan khusus.


Selain itu, pengemudi ojek online akan menerima berbagai program, termasuk subsidi pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Anies menyatakan bahwa untuk menciptakan standar keselamatan, pekerja ojek online harus memiliki hak berserikat bersama pemerintah dan bisnis.

Menurutnya, ini karena pengemudi terlalu lelah karena tidak ada batasan jam kerja atau kontrol, yang menyebabkan banyak kecelakaan.

"Yang terakhir, transparansi tentang imbal hasil atau komisi yang didapat, sehingga kita semua tahu bagaimana dan pengaturannya," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Anies, karena ada empat juta warga negara Indonesia yang bekerja di sektor tersebut, pemerintah harus bertindak karena hal-hal tersebut sangat penting.


Walaupun fleksibilitas yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut harus dipertahankan, juga perlu memberikan jaminan dan peningkatan kesejahteraan.

Di depan para pengemudi ojek online, Anies memberikan penjelasan tentang rencana kebijakan tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Kami menyusun itu tanpa dikendalikan oleh siapa pun yang raksasa-raksasa di Indonesia, nggak usah. Kita buat sama-sama menguntungkan," ujarnya.

Tiga kandidat untuk pemilihan presiden 2024 telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai nomor satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai nomor dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai nomor tiga.

Kampanye Pemilu 2024 berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari. Pada 14 Februari 2024, pemungutan suara berlangsung serentak.

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah