MATA BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. dalam apel terakhir di hadapan staf Kemenko Polhukam menyatakan untuk bekerja secara baik-baik dan profesional serta tidak perlu mendukugn dirinya dengan mengenakan berbagai atribut dukungan dirinya sebagai Calon Wakil Presiden.
“Bekerjalah baik-baik. Tidak usah mendukung saya, profesional saja. Saya tahu banyak yang merasa terikat hatinya karena dulu bersama saya lalu sekarang di suatu tempat," kata Mahfud MD saat memimpin apel pagi di pelataran Kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Jumat (2/2).
Ia juga menceritakan saat minta para staf Kemenko Polhukam yang ada di daerah tak perlu sibuk menjemput atau menyambut dirinya saat berkunjung ke tempat mereka bekerja.
"Kalau saya ke sana anda tidak usah menemui, karena anda pejabat pemerintah, aparat, sedangkan saya datang sebagai politikus dan cawapres sehingga saya bilang, tidak usah ketemu saya. Bekerja saja secara baik-baik. Jaga Indonesia ini dengan sebaik-baiknya,” tegas Mahfud Md.
Baca Juga: Terkait Penguduran Diri Mahfud MD, Ganjar Pranowo : Pak Mahfud-lah yang Selalu Pertama
Konflik kepentingan
Cawapres nomor urut 3 itu mengakui konflik kepentingan (conflict of interest) tak terelakkan selama dia menjalani peran ganda sebagai menteri dan calon wakil presiden.
Oleh karena itu, selepas menjalani peran ganda itu selama kurang lebih tiga bulan, dia memutuskan untuk mundur sebagai Menko Polhukam RI.
“Ternyata sesudah menjalani, saya sibuk, terkadang terasa ada konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai menko tidak sebagai cawapres, terkadang ada saja orang berteriak bapak cawapres. Jadi, (saya) menjadi tidak enak sehingga saya ya harus berhenti berjalan-jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai menko polhukam,”
Baca Juga: Istana Harap Tugas dan Fungsi Kemenko Polhukam dan HAM Tetap Berjalan Meski Menteri Mahfud MD Mundur