Harga Beras dan Bahan Pokok Naik Jelang Pemilu? Cek Penyebabnya Disini

- 12 Februari 2024, 18:41 WIB
Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog.
Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog. /Bulog

MATA BANDUNG – Harga beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya naik signifikan dalam satu pekan terkahir,  akibatnya para peritel terpaksa menjual komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) serta harga acuan lainnya lantaran mendapat harga yang tinggi dari produsen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, sejak sepekan terakhir peritel harus menaikkan harga jual, karena para produsen telah menaikkan harga beli (tebus) sebesar 20-35 persen di atas HET.

"Faktanya saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET," kata Roy dilansir dari ANTARA.

Informasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) Senin, 12 Februari 2024 mengenai panel harga pangan, harga beras medium di Jawa Barat mencapai Rp 14.240 per kg. Harga beras medium tertinggi berada di Provinsi Papua Tengah yaitu Rp23.000. Sedangkan harga rata-rata beras medium adalah Rp13.850.

Sementara itu, harga beras premium rata-ratanya mencapai Rp15.850 per kilogram. Harga beras premium tertinggi berada di Provinsi Papua Tengah yaitu Rp27.420.

“Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok,” ujar Roy.

Sebagai sektor hulu harga yang ditetapkan oleh produsen kemudian bergerak menuju peritel di sektor hilir melalui jaringan distribusi, kemudian dibeli atau dibelanjakan oleh masyarakat pada gerai ritel modern.

Kelangkaan Stok

Kenaikan harga dari produsen dapat menyebabkan kekosongan atau kelangkaan bahan pokok di gerai ritel modern Indonesia. Beredar kabar saat ini Peritel mulai kesulitan mendapatkan suplai beras untuk tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.

Disisi lain panen diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024 sehingga stok terbatas. Selain itu, belum masuknya beras impor pemerintah tipe medium (SPHP) juga menjadi penyebab kelangkaan dan tingginya harga beras.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah