Tornado Sudah Diprediksi BRIN akan Terjadi di Indonesia

- 22 Februari 2024, 10:33 WIB
Kawasan Industri Rancaekek alami kerusakan, akibat terjangan angin puting beliung Rabu 21 Februari 2024.
Kawasan Industri Rancaekek alami kerusakan, akibat terjangan angin puting beliung Rabu 21 Februari 2024. /Antara/

MATA BANDUNG – Bencana tornado atau angin puting beliung sebelumnya sudah diprediksi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan terjadi di Indoesia pada tanggal  pada 21 Februari 2024.

“Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA (Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia-red)  sudah memprediksi ‘extreme event’ 21 Februari 2023,” begitu bunyi unggahan Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin melalui akun media sosial X miliknya yang diposting Rabu, 21 Februari 2024.

Tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini 21 Februari 2024.

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado (angin puting beliung-red) pertama ini," kata Erma.

Baca juga: Bencana Puting Beliung Terjang Rancaekek, Dua Bangunan Sekitar Pabrik Rusak

Dijelaskan oleh Erma, tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 kilometer per jam.

Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat, memiliki kemiripan 99,99%,” ujarnya.

Efek tornado beda dengan puting beliung, lanjut Erna, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat 56 km/jam.

Untuk melengkapi infomasi ini, Erna menyarankan untuk menonton film Twister 1996, film bertemakan bencana alam  yang diproduksi oleh Warner Bros  dan Universal Studios.  

“Di tweet ini juga tadi ku reply langsung, mirip film twister, memang mirip.” ujar akun X @manggalakurnia.

Baca juga: Polisi Bakal Gelar Perkara Kasus Perundungan di SMA BINUS BSD Tangerang Selatan

Diungkapkan oleh Erna, dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung Rabu (21/2/2024). Bey menuturkan, masyarakat yang terluka akibat puting beliung sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa karena bencana tersebut.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung Rabu (21/2/2024). Bey menuturkan, masyarakat yang terluka akibat puting beliung sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa karena bencana tersebut. Antara

“Masyarakat menunggu hasil penelitian dari BRIN. Semoga Indonesia bisa memiliki teknologi pendeteksi badai, setidaknya 2 hari sebelum kejadian. Dan semoga semakin akurat wilayah mana saja yang dilalui badai, biar masyarakat bisa menjauhi wilayah tersebut,” tutur @yunita_parandan menanggapi.

Diketahui hari Rabu 21 Februari 2024 telah terjadi bencana angin puting beliung pada pukul 16.00 WIB, melanda daerah Rancaekek dan sekitarnya, meliputi perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, menginformasikan berbagai bangunan yang terdampak bencana tersebut, di antaranya PT Kwalram, Kawasan Industri Dwipapuri, Borma Rancaekek, Asrama Brimob Polda Jabar, serta minimarket di Kecamatan Jatinangor juga mengalami kerusakan.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah