Menteri ESDM Pastikan Harga BBM dan LPG Tetap Terjaga di Tengah Konflik Iran - Penjajah Israel

- 21 April 2024, 23:18 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) memastikan pasokan BBM, LPG, dan Avtur tersedia di wilayah tersebut selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) memastikan pasokan BBM, LPG, dan Avtur tersedia di wilayah tersebut selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

MATA BANDUNG - Di tengah ketegangan antara Iran dan Penjajah Israel yang terus memanas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik akan tetap stabil hingga bulan Juni 2024 mendatang. Keputusan ini diambil untuk mencegah beban tambahan pada masyarakat.

"Kemarin udah kita bahas waktu rapat, jadi kita masih nahan sampe Juni. Kita upayakan dengan stok yang ada. Sesudah Juni harus ada (evaluasi) kalau ini tidak berkesudahan konflik kan harus ada langkah yang pas," kata Arifin di Jakarta, Jumat (19/4).

Menurut Arifin, pemilihan bulan Juni sebagai batas waktu pertimbangan dilakukan agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga. Namun, ia menegaskan bahwa langkah-langkah selanjutnya akan diambil sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 191 untuk memastikan subsidi LPG tepat sasaran.

Baca Juga: Gelombang Protes Bergejolak, Warga Iran Berunjuk Rasa Dukung Serangan Terhadap Penjajah Israel

Pastikan Stok BBM & LPG Aman Selama Idul Fitri, Pertamina Pantau SPBU dan SPBE di Kalimantan Barat
Pastikan Stok BBM & LPG Aman Selama Idul Fitri, Pertamina Pantau SPBU dan SPBE di Kalimantan Barat

"Kita udah bilang sampai Juni, pertimbangannya kan kita baru recovery, masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja, tapi selanjutnya kita akan ambil perpres 191 agar subsidi LPG dapat lebih tepat sasaran," ujar Arifin.

Arifin juga menjelaskan bahwa jika konflik antara Iran dan Israel terus berlanjut, pemerintah akan mencari sumber pasokan baru yang tidak terpengaruh oleh konflik tersebut, misalnya dari negara-negara di Afrika seperti Guyana dan Mozambik.

"Kalau lihat dari mapping-nya kita bisa lihat dari beberapa Afrika kan gak lewat (Selat Hormuz), seperti Guyana dan Mozambik," terang Arifin.

Dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional, Kementerian ESDM juga akan mendorong peningkatan produksi migas nasional, seperti di Cepu, Rokan, dan Buton.

Baca Juga: Rusia Sebut AS Dalang Dibalik DK PBB Tak Mampu Hentikan Konflik Iran-Israel, Jubir: Pekerjaan Diblokir AS


"Kemudian yang satu lagi berprospek itu di Buton, offshore sulawesi tenggara milik Pertamina, waktu awal 2019-2020 kita bikin geoseismik, itu salah satunya menemukan mapping-mapping itu. Jadi ini kita lagi dorong Pertamina untuk segera mendevelop lapangan Buton, minyaknya minyak berat, tapi jumlahnya gede, potensinya bisa 5 miliar barel, tapi kalau bisa diambil 20% nya aja sudah 1 miliar barel. nanti kita dorong supaya ini bisa dipercepat," pungkas Arifin.

Dengan strategi jangka panjang ini, diharapkan ketahanan energi nasional dapat terjaga dengan baik, meskipun situasi geopolitik di tingkat internasional terus berubah. Langkah-langkah yang diambil pemerintah bertujuan untuk melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang tidak pasti.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah