4. Pencetakan nomor seri pada kemasan produk oli palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi. Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar.
5. Oli palsu berbahan baku parafin cair yang dicampur dengan zat adiktif dan pewarna sehingga menghasilkan cairan yang mirip dengan oli asli.
“Selain perbedaan pada kemasan, perbedaan cairan oli yang terdapat didalam botol kemasan tersebut. Untuk mengetahuinya, oli harus dituang dahulu sehingga ditemukan perbedaannya,” kata Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto.